Sukses

IHSG Merosot 3 Persen, Investor Asing Lepas Saham BBCA hingga ASII

Pada pembukaan perdagangan, Selasa, (10/5/2022), IHSG merosot 162 poin ke posisi 6.747,56. P

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berada di zona merah pada perdagangan Selasa pagi (10/5/2022). Koreksi IHSG ini mengikuti bursa saham Asia dan wall street. Investor asing masih melakukan aksi jual saham pada awal sesi perdagangan.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG merosot 162 poin ke posisi 6.747,56. Pada pukul 09.14 waktu JATS, IHSG turun 3 persen ke posisi 6.702. Indeks LQ45 susut 2,89 persen ke posisi 995,06. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.754,08 dan terendah 6.695,84.Sebanyak 401 saham melemah sehingga menekan IHSG. 61 saham menguat dan 135 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 209.823 kali dengan volume perdagangan 2,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3,4 triliun.

Investor asing jual saham Rp 517,4 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.421.Seluruh sektor saham kompak tertekan.

Indeks sektor saham IDXtechno merosot 4,36 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi tergelincir 3,16 persen dan indeks sektor saham IDXfinance susut 2,41 persen.

Dalam riset PT NH Korindo Sekuritas prediksi, IHSG bergerak melemah dengan kisaran 6.800-7.000 pada Selasa pekan ini. Pada perdagangan Senin, 9 Mei 2022 adapun dipengaruhi sejumlah hal antara lain inflasi inti April sebesar 2,60 persen YoY, atau naik moderat, berpeluang membuat BI kembali menahan BI 7DRRR di level terendahnya 3,50 persen.

"BI baru akan menyesuaikan BI 7DRRR, jika inflasi inti mendekati target di 4 persen YoY. Sikap Dovish BI ini, kontras dengan Hawkish the Fed yang telah menaikkan FFR sebesar 75 bps pada 2022, membuat sejumlah tekanan di pasar keuangan domestik," demikian mengutip riset tersebut.

IHSG ditutup melemah -4,4 persen atau mendekati trading halt kemarin, dengan investor asing catatkan aksi jual senilai IDR 2,6 triliun.

Adapun rupiah terdepresiasi 0,4 persen ke level 14.558 persen USD dibanding akhir April lalu. Sementara instrumen safe haven SUN 10-tahun catatkan kenaikan yield hingga 30 bps ke level 7,28 persen dalam periode yang sama.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham POLA naik 19,15 persen

-Saham KOBX naik 15,85 persen

-Saham MREI naik 13,71 persen

-Saham AKSI naik 8,59 persen

-Saham BELL naik 7,91 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham CASH melemah 8,05 persen

-Saham PMMP melemah 7 persen

-Saham HERO melemah 6,98 persen

-Saham ARTO melemah 6,91 persen

-Saham ISAT melemah 6,90 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham UNVR senilai Rp 23,6 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 11,9 miliar

-Saham KLBF senilai Rp 5,9 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 5,8 miliar

-Saham PWON senilai Rp 4,8 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 175 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 173,2 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 101,6 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 90,5 miliar

-Saham ASII senilai Rp 74,5 miliar

3 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Loyo

Bursa saham Asia Pasifik jatuh pada perdagangan Selasa pagi (10/5/2022) usai koreksi semalam di wall street yang membuat indeks Nasdaq Composite turun lebih dari 4 persen.

Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 1,88 persen karena saham Fast Retailing turun hampir 2 persen. Indeks Topix diperdagangkan 1,75 persen lebih rendah.

Indeks Kospi Korea Selatan turun lebih dari 2 persen sementara indeks S&P/ASX 200 di Australia turun 2,33 persen.Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,76 persen lebih rendah.

Saham teknologi di Asia Pasifik turun dalam perdagangan Selasa pagi, sebagian besar mencerminkan kerugian setelah indeks Nasdaq Composite turun 4,29 persen semalam menjadi 11.623,25.

Pada Selasa pagi ini, saham konglomerat Jepang SoftBank Group turun 4,9 persen. Saham Kakao Korea Selatan turun 2,38 persen sementara Krafton turun 2,39 persen.

 

 

4 dari 4 halaman

Indeks Dolar AS

Indeks utama lainnya di wall street juga mengalami kerugian besar, dengan indeks S&P 500 tergelincir 3,2 persen menjadi 3.991,24 jatuh di bawah level 4.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 653,67 poin, atau 1,99 persen, menjadi 32.245,70. Indeks USD berada di 103,693 turun dari level di atas 103,8 yang terlihat baru-baru ini.

Yen Jepang diperdagangkan pada 130,38 per dolar, lebih kuat dibandingkan dengan level di atas 130,5 yang terlihat terhadap greenback kemarin.

Sedangkan, dolar Australia berada di 0,6953, berjuang untuk pulih setelah penurunan minggu lalu dari di atas 0,72.

Harga minyak lebih rendah di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional berjangka minyak mentah Brent turun 0,41 persen menjadi USD 105,51 per barel. Minyak mentah berjangka AS turun 0,29 persen menjadi USD 102,79 per barel.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah ke posisi 6.909 pada Senin, 9 mei 2022 seiring aksi jual investor setelah libur Lebaran 2022 selama sepekan.

Aksi jual dilakukan investor domestik dan asing di tengah meningkatnya kekhawatiran kenaikan inflasi dan aksi jual juga terjadi di pasar global.Sektor perbankan alami koreksi tajam dengan saham BBRI melemah 7 persen, BBCA susut 6,5 persen, dan dua saham tersebut didominasi asing.

Saham teknologi juga tertekan yang didorong saham ARTO susut 6,9 persen, saham BUKA melemah 6,8 persen dan GOTO tergelincir 6,6 persen. Saham UNVR naik 3 persen setelah mencatat kinerja kuartal I 2022 yang positif. Adapun aksi beli terjadi saham TLM, AMRT, dan UNVR oleh investor institusi lokal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.