Sukses

Produsen Sari Roti Cetak Rekor Penjualan pada Kuartal I 2022

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) membukukan pertumbuhan penjualan dan laba bersih pada kuartal I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), produsen sari roti mencatatkan pertumbuhan laba bersih 55,7 persen di kuartal I 2022 menjadi sebesar Rp88,3 miliar dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 56,7 miliar.

Hal tersebut disampaikan Direktur Nippon Indosari Corpindo Arlina Sofia melalui siaran persnya, ditulis Selasa (3/5/2022).

Pencapaian ini merupakan hasil dari penambahan kapasitas produksi perseroan serta perluasan sebaran distribusi produk perseroan. Penjualan roti perseroan di kuartal I 2022 tumbuh sebesar 15,5 persen menjadi sebesar Rp908,9 miliar. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan catat penjualan Rp 787 miliar.

"Kami berhasil memecahkan rekor penjualan bahkan di tengah pandemi Covid-19. Penjualan ini sebesar Rp908,9 miliar ini sekaligus menjadi prestasi tertinggi kami sejak perusahaan ini berdiri 27 tahun lalu," kata dia.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, produsen roti dengan merek “Sari Roti” ini dalam lima tahun terakhir telah membangun empat pabrik baru yang berlokasi di Batam, Gresik, Balikpapan dan Banjarmasin.

Dengan tambahan empat pabrik baru tersebut, total kapasitas produksi perseroan naik menjadi 5,1 juta potong roti per hari. Hal ini juga memperkuat jaring distribusi perseroan ke seluruh Indonesia.

"Pertumbuhan penjualan dari Wilayah Barat dan Timur masing-masing tumbuh sebesar 20,7 persen dan 19,1 persen. Sedangkan Wilayah Tengah, yang selama ini sebagai kontributor penjualan terbesar di kuartal I 2022 tetap mampu membukukan peningkatan sebesar 12,4 persen," kata Arlina.

Pertumbuhan kinerja perseroan pada kuartal I 2022 ini juga didukung oleh peningkatan efisiensi produksi yang tercermin pada marjin laba kotor yang mampu dipertahankan pada kisaran 52,1 persen di tengah lonjakan harga-harga bahan baku.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dongkrak Produktivitas Operasional

Perseroan juga berhasil meningkatan produktivitas operasionalnya sehingga bisa meraih marjin bersih sebesar 9,7 persen pada kuartal I 2022 atau melonjak dari sebelumnya hanya sebesar 7,2 persen pada periode sama tahun lalu.

Selanjutnya untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable growth), perseroan menargetkan pembangunan pabrik ke-15 di Pekanbaru bisa selesai pada penghujung 2022.

Untuk mendukung operasional dan ekspansinya, perseroan telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure-capex) sebesar Rp44,4 miliar, atau terserap sebesar 29,6 persen dari total capex yang dianggarka tahun ini sebesar Rp150 miliar.

"Industri roti segmen mass-produced masih sangat prospektif dikembangkan di Indonesia.Oleh karena itu kami terus berkomitmen melakukan inovasi produk serta menerapkan strategi bisnis yang tepat, agar dapat melayani lebih banyak konsumen," kata dia.

3 dari 4 halaman

Aset dan Gerak Saham ROTI

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mencatat total ekuitas Rp 2,73 triliun pada Maret 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 2,84 triliun. Total liabilitas perseroan tercatat naik menjadi Rp 1,42 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,34 triliun.

Aset perseroan turun menjadi Rp 4,15 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 4,19 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 699,01 miliar pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 758,90 miliar.

Pada penutupan perdagangan Kamis, saham ROTI stagnan di posisi Rp 1.290 per saham. Total volume perdagangan 813.600 saham. Nilai transaksi Rp 1 miliar dengan total frekuensi perdagangan 392 kali.

4 dari 4 halaman

Kinerja 2021

Sebelumnya, produsen roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mencatatkan penjualan sebesar Rp 3,29 triliun pada 2021, naik sebesar 2,4 persen dibanding 2020.

Hal tersebut disampaikan manajemen ROTI melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, Senin, 7 Maret 2022.

Kenaikan penjualan membuat laba perseroan pun meningkat sebesar 30,8 persen secara tahunan (year on year/yoy). Namun, perseroan tidak merinci detail terkait angka laba yang dicatatkan tersebut.

Perusahaan yang terkena dengan merek “Sari Roti” tersebut telah menyampaikan laporan keuangan per 31 Desember 2021 kepada OJK dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 7 Maret 2022.

Tahun lalu, perseroan juga menghadapi berbagai tantangan, baik dari pandemi Covid-19, dan tekanan dari kenaikan harga-harga bahan baku yang dipicu oleh harga komoditas global. Namun, Perseroan terus mempertajam strategi penjualannya, melakukan pengelolaan proses produksi dengan optimal.

"Agar penjualan dapat tumbuh secara berkelanjutan, Perseroan tidak hanya fokus pada area perumahan dan wilayah sekitar perkotaan, tapi juga memperluas wilayah distribusi," Direktur Nippon Indosari Corpindo Arlina Sofia.

Hasil usaha tersebut tercermin pada rincian penjualan berdasarkan kontribusi wilayah operasional perseroan. Penjualan perseroam dari Barat dan Timur tercatat meningkat sebesar 10 persen, jauh lebih tinggi dari pada Wilayah Tengah yang belum optimal pertumbuhannya dibanding tahun sebelumnya.

Namun, Wilayah Tengah masih tetap mendominasi, dengan kontribusi sebesar 56,7 persen terhadap total Penjualan Perseroan pada 2021.

Selain itu, pada 2021 perseroan juga berhasil meluncurkan produk-produk baru yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen di masa Pandemi. Perseroan telah melakukan berbagai inisiatif dalam pengelolaan proses produksi dan operasional sehingga telah mampu meningkatkan profitabilitas dan kinerja keuangan Perseroan.

"Meskipun pada tahun 2021 harga bahan baku sudah mengalami kenaikan yang menekan Laba Kotor, tapi kami berhasil memperbaiki margin laba bersih menjadi 8,6 persen dari sebelumnya hanya 6,7 persen pada tahun 2020," kata dia.

Pencapaian kinerja 2021 diharapkan memperkuat landasan untuk melangkah lebih tinggi pada 2022. Meskipun di awal 2022 pandemi Covid dengan varian Omicron masih tampak berkelanjutan dan gejolak harga komoditas dunia membayangi operasional Nippon Indosari Corpindo.

"Kami tetap optimis dan berkomitmen melakukan analisa usaha yang komprehensif secara berkala untuk menetapkan strategi dalam mempertahankan pertumbuhan yang keberlanjutan,” kata Direktur Perseroan Ida Apulia.

 

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.