Sukses

SMF Bidik Pendanaan Rp 3,3 Triliun pada 2022

PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) akan terima PMN RP 2 triliun pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menargetkan pendanaan sekitar Rp 3,3 triliun pada 2022. Hal tersebut dikaitkan dengan pertumbuhan atau rencana penyaluran pembiayaan.

"Kita tahun 2022 untuk pendanannya adalah sekitar Rp 3,3 triliun di target bisnis kita. Ini bisa lebih bisa juga kurang, tergantung dari pembiayaan itu sendiri," ungkap Direktur Keuangan dan Operasional SMF Trisnadi Yulrisman dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/3/2022).

Dia juga menambahkan, SMF mengikuti  Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Hal tersebut juga sudah disiapkan untuk rencana menerima PMN pada 2022 sebesar Rp 2 triliun untuk mendukung pencapaian target yang mencapai sekitar 200 ribu unit rumah.

"Ini ada dua model yang disiapkan untuk pendanaan yang pertama mendapatkan PMN (Penyertaan Modal Negara)  yang kita blended yang nantinya kita terbitkan juga surat utang," ujar dia.

SMF juga tetap rutin melakukan penyaluran pinjaman yang didukung dari pendanaan untuk sektor komersil.

"Kita menerbitkan surat utang yang kemudian kita salurkan untuk kegiatan yang mendukung penyaluran peminjaman komersil,” ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Target Sekuritisasi

Sementara itu, Direktur SMF Heliantopo berharap, penyaluran pinjaman tahun ini ditargetkan lebih tinggi dari tahun lalu. Ia berharap, pada 2022 mulai ekspansif.

"Sebagaimana kita ketahui memang perbankan ini sekarang masih kondisinya over liquid. Mudah-mudahan dengan selesainya pandemi ini, tahun ini bisa mulai ekspansif,” kata Heliantopo.

"Mulai menyalurkan dan kondisi pasar juga mendukung. Sejalan dengan itu tentunya, perseroan akan meningkatkan kerja sama dengan lembaga keuangan penyalur pembiayaan perumahan,” ia menambahkan.

Ia menuturkan, mekanisme SMF sebagai pembiayaan sekunder perumahan yang tidak bisa langsung ke masyarakat. 

"Jadi, yang pertama tentunya komunikasi, koordinasi, sosialisasi dan kerja sama yang baik dengan lembaga keuangan penyalur pembiayaan perumahan," imbuhnya.

Sementara itu, yang kedua terkait dengan perluasan mandat saat ini, produk-produk yang dimiliki SMF ini sudah lengkap sudah sangat banyak yang mendukung pembiayaan terkait perumahan. 

"Dengan produk-produk yang baru ini juga kita melakukan sosialisasi. Kemudian menerima masukan produk yang sesuai untuk segmen tertentu  seperti apa nantinya tentunya bersama-sama lembaga keuangan penyalur KPR. Ini kita melaksanakan program tersebut kepada masyarakat khususnya yang menjadi target segmen SMF, yaitu masyarakat berpenghasilan menengah,” ucapnya.

Selain itu, Heliantopo juga menyinggung tentang target sekuritisasi yang sudah direncanakan oleh SMF.

"Lembaga keuangan yang memiliki portofolio besar kita lakukan sosialisasi, diskusi dan koordinasi dengan kondisi yang terus membaik ini mudah-mudahan di tahun ini target yang direncanakan tadi sekuritisasi sebesar Rp 500 miliar ini bisa terlaksanakan," pungkasnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.