Sukses

Penjualan Produsen Keju Prochiz Tembus Rp 1 Triliun pada 2021

Penjualan bersih Mulia Boga Raya sepanjang 2021 tercatat sebesar Rp 1,04 triliun, naik 8,44 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 961,22 miliar.

Liputan6.com, Jakarta -  PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU), produsen keju Prochiz menyampaikan laporan keuangan untuk tahun buku 2021. Dalam laporan itu, PT Mulia Boga Raya Tbk membukukan pertumbuhan kinerja positif.

Merujuk laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (2/3/2022), penjualan bersih Mulia Boga Raya sepanjang 2021 tercatat sebesar Rp 1,04 triliun, naik 8,44 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 961,22 miliar.

Kinerja itu ditopang penjualan keju blok yang berkontribusi Rp 887,4 miliar. Disusul penjualan keju lembaran Rp 141,4 miliar, dan lain-lain Rp 13,52 miliar.

Sejalan dengan kenaikan penjualan, beban penjualan juga meningkat menjadi Rp 705,32 miliar dasi sebelumnya Rp 667,27 miliar di 2020. Sehingga perseroan mencatatkan laba bruto sebesar Rp 336,99 miliar. Pada periode itu, perseroan mencatatkan penghasilan keuangan sebesar Rp 8,75 miliar, naik dibandingkan Rp 5,78 miliar di 2020.

Serta penghasilan biaya lainnya Rp 4,36 miliar yang juga naik dari sebelumnya Rp 2,52 miliar. Di saat bersamaan, beban penjualan tercatat sebesar Rp 98,30 miliar, turun dibandingkan posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 116,2 miliar. Kemudian beban umum dan administrasi Rp 64,09 miliar, naik dari sebelumnya Rp 23,94 miliar. Biaya keuangan turun dari sebelumnya Rp 2,79 miliar menjadi Rp 1,6 miliar pada 2021.

Serta beban lainnya tercatat Rp 2,93  miliar di 2021, naik dari Rp 2,119 pada 2020. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan berhasil mengukuhkan laba tahun berjalan sebesar Rp 144,7 miliar. Naik 19,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 121 miliar.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2021 tercatat sebesar Rp 767,73 miliar, naik dibandingkan posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 674,8 miliar.

Rinciannya, sebesar Rp 497,68 miliar tercatat sebagai aset lancar, sementara sisanya Rp 270,04 miliar merupakan aset tidak lancar. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp 181,9 miliar pada akhir Desember 2021, turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 233,9 miliar.

Rinciannya, terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 176,77 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 5,13 miliar. Sementara ekuitas perseroan pada periode tersbeut tercatat sebesar Rp 585,83 miliar, naik dari posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 440,9 miliar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham KEJU

Pada penutupan perdagangan Rabu, 2 Maret 2022, saham KEJU naik 0,44 persen ke posisi Rp 1.145 per saham. Saham KEJU dibuka stagnan Rp 1.140 per saham.

Saham KEJU berada di level tertinggi Rp 1.145 dan terendah Rp 1.135 per saham. Total frekuensi perdagangan 29 kali dengan volume perdagangan 418. Nilai transaksi Rp 47,7 juta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.