Sukses

Prospek 4 Saham yang Jadi Anggota Baru IDX High Dividend 20

Terdapat empat saham yang jadi anggota baru di IDX High Dividend 20. Bagaimana prospek sahamnya?

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) merombak komposisi saham di IDX High Dividend 20. Susunan teranyar indeks IDX High Dividend 20 tersebut efektif berlaku pada 4 Februari 2022.

Terdapat empat saham yang jadi anggota baru di indeks saham tersebut. Antara lain, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).

Pada saat bersamaan, ada empat saham yang terdepak dari IDX High Dividend 20. Yakni, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)

Pengamat pasar modal yang juga founder Traderindo.com Wahyu Laksono menilai, saham-saham yang tergabung dalam indeks tersebut menarik untuk dicermati. Hal tersebut lantaran sebagian besar saham yang bertengger dalam indeks tersebut merupakan perusahaan dengan kapitalisasi besar.

"Ini saham bagus, jika sahamnya turun malah dapat harga murah. Jadi bisa buy on weakness,” kata dia kepada Liputan6.com, Rabu (2/2/2022).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sentimen Positif

Senada, Equity Research Analyst PT Kiwoom Sekuritas, Rizky Khaerunnisa menuturkan, masuknya sejumlah saham dalam indeks High Dividend 20 menjadi salah satu sentimen positif.

Rizky menuturkan, salah satu acuan investor dalam mencari keuntungan selain mengharapkan capital gain yaitu mengharapkan pembagian dividen yang besar. Sehingga investor berpotensi akan melakukan aksi beli dengan target jangka panjang.

"Selain itu, hampir seluruh saham Indeks High Dividend sebenarnya menarik karena mayoritas dihuni oleh big caps yang memiliki fundamental yang kuat," ungkapnya saat dihubungi secara terpisah.

"Strategi sahamnya, wait and see, mengingat kondisi saat ini sedang mengalami tren yang cenderung volatile," ia menambahkan.

Meskipun Indeks High Dividend memiliki dividend yield yang tinggi, Rizky menyebutkan hal yang harus diwaspadai yaitu sentimen bisnis, kinerja perusahaan dan juga faktor global.

Dia menuturkan, apabila saham tersebut memiliki dividend yield yang tinggi tetapi kinerja perusahaannya sedang tidak bagus, harga sahamnya akan ikut terkoreksi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.