Sukses

Bursa Saham Asia Bervariasi, Investor Cermati Imbal Hasil Obligasi AS

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Rabu, 24 November 2021. Investor mencermati gerak imbal hasil obligasi AS.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu pagi (24/11/2021) seiring investor mencermati pergerakan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS).

Di Jepang, indeks Nikkei turun 0,13 persen, sementara indeks Topix menguat 0,23 persen. Sebelumnya pada perdagangan Selasa, 23 November 2021, bursa saham Jepang libur.

Indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,5 persen. Saham produsen chip SK Hynix menguat dua persen.

Di sisi lain, Singapura mencatat pertumbuhan ekonomi 7,1 persen pada kuartal III 2021 dibandingkan tahun lalu, berdasarkan pengumuman Kementerian Perdagangan dan Industri.

Pertumbuhan ekonomi Singapura itu lebih tinggi dari perkiraan 6,5 persen year on year (yoy). Demikian dilansir dari CNBC, Rabu pekan ini.

Indeks Australia ASX 200 cenderung mendatar. Adapun imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun menguat setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan kembali Jerome Powell sebagai pimpinan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Imbal hasil obligasi di posisi 1.6651 persen, dibandingkan awal pekan 1,55 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bursa Saham Global

Dalam perkembangan bank sentral lainnya, Reserve Bank of New Zealand akan merilis keputusan suku bunga dan pernyataan kebijakan moneternya pada Rabu pagi ini.

Sementara itu, kenaikan imbal hasil obligasi telah membebani saham teknologi di wall street. Indeks Nasdaq turun 0,5 persen ke posisi 15.775,14.

Suku bunga lebih tinggi sering dianggap negatif bagi perusahaan dengan pertumbuhan tinggi di sektor-sektor teknologi karena laba bersih perseroan akan terlihat kurang menarik. Hal ini seiring kenaikan imbal hasil jangka pendek.

Sementara itu, indeks Dow Jones naik 194,55 poin menjadi 35.813,80. Indeks S&P 500 naik 0,17 persen menjadi 4.690,70. Indeks dolar AS berada di posisi 96,491 setelah naik pada awal pekan di bawah 96,4.

Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 115,19 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.