Sukses

INA Ajak Tiga Investor Asing Investasi di Indonesia

Tiga investor yang berhasil diajak oleh INA yakni Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ), APG Asset Management (APG), dan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA).

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) mengaku pihaknya telah berhasil mengajak tiga investor asing untuk investasi hingga saat ini.

Hal ini tentu menjadi pencapaian positif mengingat umur INA yang masih 95 hari. Direktur Risiko INA, Marita Alisjahbana menyebut, pencapaian ini tak terlepas dari usaha yang dilakukan semua pihak.

"Umur INA baru memasuki 95 hari kerja. Tapi saya berusahaa menjalankan pernanan INA di sektor yang ada di Indonesia termasuk infrastruktur," kata Marita, Selasa (13/7/2021).

Tiga investor yang berhasil diajak oleh INA yakni Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ), APG Asset Management (APG), dan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA).

Ketiganya menanamkan modal investasi untuk aset jalan tol yang ada di Indonesia. Total investasi yang digelontorkan ketiganya mencapai USD 3 miliar.

"Untuk investasi itu mencapai USD 3,75 miliar. INA me-leverage capital yang dimasukkannya USD 750 juta dan untuk ketiganya masing-masing USD 1 miliar sehingga secara total USD 3 miliar," ujarnya.

Setelah teken MoU (memorandum of understanding), selanjutnya ialah tahap due diligent. Tak hanya itu, INA juga menjalin kerja sama dengan PT Pertamina (Persero) pada Mei 2021 untuk investasi di sektor energi.

"Kerja sama dengan beberapa perusahaan BUMN, seperti Telkom, Angkasa Pura, Pelindo, Pertamina, dan Kimia Farma," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

INA Resmi Masuk Jaringan Sovereign Global Fund

Sebelumnya, Indonesia Investment Authority (INA) yang merupakan Lembaga Pengelola Investasi di Indonesia resmi jadi anggota International Forum of Sovereign Wealth Funds (IFSWF). Dengan bergabungnya Idonesia ke jaringan global sovereign wealth fund, maka IFSWF sekarang memiliki 35 anggota penuh dan 6 anggota asosiasi, mewakili 40 negara di seluruh dunia.

Chair of the IFSWF, Majed Al Romaithi,mengatakan, pihaknya sangat senang menyambut INA sebagai anggota asosiasi IFSWF. Salah satu tujuan inti Forum ini adalah untuk mempromosikan tata kelola yang baik dan praktik manajemen investasi dengan memfasilitasi berbagai pengetahuan antara anggota penuh IFSWF dan anggota asosiasi.

"Dengan bergabung sebagai anggota asosiasi, INA akan mendapatkan keuntungan dari pengalaman anggota kami selama puluhan tahun untuk membantunya berkembang sebagai lembaga investasi terkemuka di dunia,” jelasnya dalam pernyataanya, Senin, 24 Mei 2021.

Keanggotaan IFSWF dikhususkan untuk lembaga yang sedang dalam tahap awal menjadi SovereignWealth Fund. Dengan menjadi anggota asosiasi, INA secara sukarela setuju untuk bekerja menerapkan Prinsip dan Praktif yang diterima secara umum untuk tata kelola, investasi, dan manajemen risiko dari

Sovereign Wealth Fund, yang dikenal sebagai Santiago Principle, sebagaimana INA sedang menerapkan proses investasi dan manajemen risikonya. Keanggotaan asosiasi diberikan hingga tiga tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.