Sukses

Saham Didi Chuxing Naik 1 Persen pada Perdagangan Perdana di AS

IPO Didi Chuxing menjadi salah satu yang terbesar oleh perusahaan China di New York, Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Saham Didi Chuxing, perusahaan ride-hailing terbesar di China ditutup dengan kenaikan 1 persen dalam debut pasar saham Amerika Serikat (AS) pada Rabu, 30 Juni 2021. Hal ini lantaran investor mempertanyakan jalur laba jangka panjang perusahaan dan hambatan regulasi.

Saham Didi Chuxing dibuka pada USD 16,65 di New York Stock Exchange dan ditutup pada USD 14,14, naik dari harga penawaran umum perdana USD 14 per saham.

Saham naik setinggi USD 18,01. Harga penutupan menempatkan kapitalisasi pasarnya di sekitar USD 67,8 miliar atau sekitar Rp 984,84 triliun (asumsi kurs Rp 14.525 per dolarAS). Sebagai perbandingan, raksasa ride-hailing AS Uber Technologies dan Lyft masing-masing mencatatkan valuasi sekitar USD 75 miliar dan USD 24 miliar pada saat IPO.

Kapitalisasi pasar Uber tercatat di USD 93,81 miliar pada Rabu, dan Lyft memiliki kapitalisasi pasar USD 19,92 miliar. Dilansir dari Nikkei Asia, Kamis (1/7/2021), perwakilan perusahaan, yang didukung oleh Dana Visi SoftBank Group dan Tencent Holdings, mendapat kejutan selama kampanye pra-pemasaran, karena mereka berharap perusahaan dapat menembus valuasi USD 100 miliar.

Namun, perusahaan menemui perlawanan kuat, sehingga menetapkan valuasi USD 67 miliar, tepat di atas level yang ditetapkan dalam penggalangan dana 2018.

Didi juga mengkalibrasi ulang target penggalangan dana menjadi USD 4 miliar, kurang dari setengah dari target awalnya, kata tiga orang yang mengetahui transaksi tersebut.

Meski begitu, IPO Didi Chuxing tetap menjadi salah satu yang terbesar oleh perusahaan China di New York, setelah penggalangan dana Alibaba Group Holding senilai USD 25 miliar pada 2014.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bidik Dana Rp 57,74 Triliun

Sebelumnya, raksasa ride-hailing China, Didi Chuxing Inc. sedang mencari pendanaan sebanyak USD 4 miliar atau sekitar Rp 57,74 triliun (kurs Rp 14.435 per USD) lewat salah satu penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di AS.

Didi Chuxing Inc, yang merupakan salah satu investasi terbesar dalam portofolio SoftBank Group Corp., akan melepas 288 juta saham seharga USD 13-USD 14.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat (25/6/2021), Didi Chuxingakan memiliki valuasi pasar sekitar USD 67 miliar berdasarkan saham beredar yang terdaftar dalam pengajuan. Dengan memperhitungkan unit saham terbatas, nilai terdilusinya akan mencapai sekitar USD 73 miliar.

Afiliasi Morgan Stanley serta Temasek Holdings Pte Singapura telah setuju untuk membeli USD 1,25 miliar saham dalam penawaran tersebut, 

Valuasi perusahaan berada bawah kisaran yang telah disebut akan mencapai USD 100 miliar, menunjukkan investor menolak keras pada label harga.

Hal yang sama terjadi dengan raksasa ride-hailing AS Uber Technologies Inc., dengan valuasi USD 75,5 miliar pada IPO 2019, jauh di bawah USD 120 miliar yang disebut-sebut setahun sebelumnya. Saat ini, Uber memiliki valuasi sebesar USD 95 miliar.

Didi mempercepat rencana pencatatan ini setelah bisnisnya pulih dari pandemi yang mulai surut di China. Perusahaan melaporkan pendapatan USD 21,6 miliar tahun lalu. Sepanjang kuartal pertama 2021, Didi Chuxing membukukan pendapatan USD 6,4 miliar.

Secara khusus, perusahaan melaporkan laba bersih sebesar USD 837 juta sebelum pembayaran tertentu kepada pemegang saham, dan laba bersih komprehensif sebesar USD 95 juta untuk kuartal tersebut.

Vision Fund SoftBank, Uber dan Tencent Holdings Ltd. adalah salah satu pemegang saham terbesar Didi dengan saham gabungan sekitar 41 persen. Sementara salah satu pendiri Didi Will Wei Cheng memegang 7 persen saham.

Penawaran tersebut dipimpin oleh Goldman Sachs Group Inc., Morgan Stanley dan JPMorgan Chase & Co. Secara keseluruhan, Didi menunjuk 19 penasihat untuk mengelola penjualan saham.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.