Sukses

Intraco Penta Alosikan Belanja Modal untuk Peremajaan Alat pada 2021

PT Intraco Penta Tbk (INTA) melakukan efisiensi pada operational expense (Opex)atau biaya operasional hingga 33 persen sepanjang 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Emiten penyedia alat berat, konstruksi dan pendukungnya, PT Intraco Penta Tbk (INTA) mengaku sangat berhati-hati dalam menetapkan capital expenditure (capex) atau belanja modal 2021.

"Kita selaku pemain alat berat dan alat pendukung lainnya sangat berhati-hati dalam merencanakan capex atau belanja modal tahun ini," kata Direktur PT Intraco Penta Tbk, Eddy Rodianto, Rabu (30/6/2021).

Meski enggan menyebutkan dana yang disiapkan untuk melakukan belanja modal tahun ini, Eddy menyebut pihaknya akan melakukan peremajaan alat, sehingga servis yang diberikan kepada pelanggan lebih baik.

"Belanja modal kita fokus akan meremajakan alat khususnya yang kita sewakan kepada customer yang sudah lama ikut dengan kita. Sumber dana dari arus kas kami sendiri yang kami coba putar dan upayakan," ujarnya.

Tak hanya itu, Eddy juga menyebut pihaknya berhasil melakukan efisiensi pada operational expense (Opex)atau biaya operasional hingga 33 persen sepanjang 2020 atau Rp115 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

"Selain capex, kita juga fokus pada efisiensi opex," tuturnya.

Sepanjang 2020 INTA mengaku telah melakukan restrukturisasi dan efisiensi internal, seperti membentuk tim khusus (task force) untuk mengusahakan percepatan penagihan terhadap piutang yang sudah jatuh tempo.

Selain itu, perseroan juga melakukan restrukturisasi organisasi dan melakukan pemotongan berbagai biaya untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham INTA

Saham PT Intraco Penta Tbk (INTA) naik 6,06 persen ke posisi Rp 175 per saham. Saham INTA dibuka stagnan di posisi Rp 165. Saham INTA berada di posisi tertinggi Rp 175 dan terendah Rp 165 per saham. Total frekuensi perdagangan 12 kali dengan volume 254. Nilai transaksi Rp 4,4 juta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.