Sukses

Kuartal I 2021, BEI Sebut Pertumbuhan Investor 27 Persen

BEI menargetkan pertumbuhan investor sebesar 10 persen tiap bulan pada 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan, hingga saat ini pertumbuhan investor sudah mencapai 27 persen, dibandingkan angka pada akhir tahun lalu.

Adapun 2021, BEI menargetkan pertumbuhan investor sebesar 10 persen tiap bulan. Artinya, untuk kuartal pertama, secara akumulatif BEI menargetkan kenaikan investasi sebesar 30 persen.

"Sampai dengan hari kemarin kita mencatat pertumbuhannya sudah 27 persen dibanding angta di akhir tahun yang lalu. Jadi mudah-mudahan angka pertumbuhan 10 persen tiap bulannya tetap bisa kita catatkan,” kata Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi dalam siaran bertajuk Incar Cuan Investasi Saham, Pahami Risikonya, Selasa (23/3/2021).

Sejalan dengan tren peningkatan investor baru-baru ini, BEI bahkan sempat mengajukan revisi target pertumbuhan investor secara tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dari semula 25 persen, menjadi 30 persen.

"Tapi nampaknya ini juga akan tetap kita cermati dan antau terus perkembangan terakhirnya,” kata Hasan.

Untuk diketahui, sepanjang 2020, jumlah investor di Pasar Modal Indonesia yang terdiri atas investor saham, obligasi, maupun reksa dana, meningkat sebesar 56 persen mencapai 3,87 juta Single Investor Identification (SID) sampai dengan 29 Desember 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Investor Pasar Modal Tembus 4,5 Juta hingga Februari 2021

Sebelumnya, investor pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih melanjutkan tren peningkatan. Hingga Februari 2021, BEI mencatat jumlah investor pasar modal mencapai 4,5 juta.

"Sampai dengan Februari 2021, jumlah investor Pasar Modal Indonesia telah mencapai 4.515.103 investor,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen dalam video konferensi, Jumat, 12 Maret 2021.

Angka ini naik 16,35 persen, atau bertambah 634 ribu investor baru dari posisi akhir tahun 2020. Kendati begitu, Hoesen mengatakan, tingkat literasi dan inklusi di pasar modal masih jauh dari harapan. Yakni sekitar 4,9 persen untuk tingkat literasi dan 1,55 persen untuk tingkat inklusi di sektor ke pasar modal.

Sehubungan dengan itu, BEI berasama Self-Regulatory Organization (SRO) lainnya, yakni PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) meluncurkan Inovasi Edukasi Digital untuk Pasar Modal Indonesia.

"Semoga kegiatan kita pada pagi hari ini dapat mendorong peningkatan literasi inklusi pasar modal di seluruh Indonesia,” kata dia.

Dalam inovasi tersebut, BEI mencanangkan empat terobosan baru. Yakni, IDX Virtual Tour 360, Halaman Edukasi Investasi di Website BEI dan Modul Sekolah Pasar Modal Digital, Kompetisi Galeri Investasi BEI: IDX GI-a-thon, serta konsep Galeri Investasi Edukasi BEI dan Galeri Investasi Digital BEI.

Di sisi lain, terobosan baru ini sejalan dengan upaya SRO dan OJK dalam menyediakan sarana edukasi kepada masyarakat, terutama yang berbasis digital, untuk meningkatkan pertumbuhan investor dari kalangan akademisi dan stakeholders di tengah dampak pandemi COVID-19.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.