Sukses

IHSG Dibuka Memerah ke Posisi 5.839,2

Pada sesi pertama, IHSG berada di posisi tertinggi 5.844,5 dan terendah 5.834,91.

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah. Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (11/7/2018),  IHSG  turun 38,77 poin atau 0,66 persen ke posisi 5.842,99.

Pelemahan berlanjut pada pembukaan perdagangan. IHSG melemah 0,72 poin atau 42,4 persen ke posisi 5.839,28. Adapun indeks saham LQ45 juga naik 1,38 persen ke posisi 916,21. Sebagian besar indeks saham acuan memerah, kecuali saham konstruksi.

Pada sesi pertama, IHSG berada di posisi tertinggi 5.844,5 dan terendah 5.834,91. Ada sebanyak 57 saham menguat dan 87 saham melemah, sementara 98 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.319 kali dengan volume perdagangan saham 178,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 139,7 miliar.

Investor asing membelli saham Rp 6,6 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.341.

Seluruh sektor saham melemah, kecuali saham konstruksi yang menguat 0,37 persen. Sementara sektor saham keuangan mencatat pelemahan terbesar sebesar 1,44 persen. Disusul sektor saham Infrastruktur yang turun 1,08 persen dan sektor saham konsumsi melemah 1,11 persen.

Adapun saham-saham yang menguat antara lain saham RISE melonjak 25 persen ke posisi Rp 430 per saham, saham TCPI naik 24,73 persen ke posisi Rp 454per saham, dan saham SMCB mendaki 11,11 persen ke posisi Rp 130 per saham.

Saham yang melemah di awal sesi antara lain saham GLOB turun 5,24 persen ke posisi Rp 181 per saham, saham PADI susut 5,56 persen ke posisi Rp 510 per saham, dan saham INDR tergelincir 4,84 persen ke posisi Rp 5.900 per saham.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Sebelumnya

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Rabu (11/7/2018). Penguatan IHSG ditopang fundamental ekonomi Indonesia di tengah gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan harga komoditas.

Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, peluang kenaikan IHSG besar dalam jangka panjang. Hal itu ditunjang dari masih kuatnya fundamental ekonomi dan harga komoditas. Namun, peluang meraih keuntungan dalam jangka pendek masih terbuka lebar.

“IHSG berpotensi naik dengan kisaran 5.619-5.958,” ujar William dalam ulasannya, Rabu pekan ini.

Hal senada dikatakan Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji. Ia prediksi, IHSG menguat dengan kisaran 5.807-5.925 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

"Untuk hari ini tren kenaikan lanjut atau bullish continuation masih berperan besar pada IHSG," kata Nafan.

Untuk pilihan saham, William merekomendasikan saham  PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) untuk dicermati pelaku pasar.

Kemudian ia juga menyarankan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), serta PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Sedangkan Nafan Aji memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG