Sukses

Wall Street Tergelincir Pelemahan Pound Sterling

Semua indeks utama Wall Street membukukan minggu negatif pertama mereka.

Liputan6.com, New York - Wall Street tergelincir pada penutupan perdagangan di akhir pekan ini, terpicu anjloknya mata uang pound sterling yang mempengaruhi pasar.

Ditambah, laporan pekerjaan yang melemah dari harapan, diprediksi tidak cukup untuk memupuskan harapan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve berlangsung sebelum akhir tahun.

Semua indeks utama membukukan minggu negatif pertama mereka.

Melansir laman Reuters, Dow Jones industrial average turun 28,01 poin atau 0,15 persen menjadi 18.240,49 poin. Sementara indeks S & P 500 kehilangan 7,03 poin atau 0,33 persen ke posisi 2.153,74 dan Nasdaq Composite turun 14,45 poin atau 0,27 persen ke 5.292,41.

Mata uang Pound sterling melemah 1,4 persen terhadap dolar pada hari Jumat. Pound pada satu titik sempat anjlok hingga 10 persen selama hanya beberapa menit.

Meskipun terjadi pelemahan tajam pada sterling, namun indeks dolar DXY berakhir lebih rendah.

"Saya tidak berpikir hanya pound yang akan merugikan pendapatan AS, tapi volatilitas dan penurunan besar yang terlihat pada minggu terakhir yang mengganggu," kata Paul Zemsky, Kepala Investasi, Multi-Asset Strategi dan Solusi Voya Investment Management di New York.

Pound turun lebih dari 4 persen terhadap dolar AS pekan ini dan mencapai tingkat terendah dalam lebih dari 30 tahun.

Pasar saham turut dipengaruhi laporan yang menunjukkan ekonomi AS menciptakan 156 ribu pekerjaan bulan lalu, lebih rendah dari perkiraan 175 ribu. Sementara tingkat pengangguran mencapai hingga 5 persen.

Ini adalah bulan ketiga berturut-turut terjadinya perlambatan pertumbuhan penciptaan lapangan kerja. Namun data itu tidak dilihat sebagai hal yang bisa mencegah Fed menaikkan suku bunganya di akhir tahun ini.

"The Fed pengetatan menjadi kekuatan ekonomi baik-baik saja, tapi itu adalah angin sakal ketika valuasi yang tinggi," kata Zemsky.

Adapun saham yang harus menyerah di akhir pekan ini adalah saham perusahaan kimia PPG yang turun 8,3 persen menjadi US$ 93,73 setelah memproyeksikan kerugian kuartal ketiga. Kemudian saham Tyson Foods yang anjlok 8,9 persen menjadi US$ 67,75.

Sekitar 6,6 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan 7,1 miliar rata-rata harian selama 20 sesi terakhir.(Nrm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Wall Street