Sukses

Transaksi Saham di Sumatera Barat Capai Rp 1,31 Triliun per Bulan

Sampai akhir tahun ini, transaksi investor saham asal Sumatera Barat menempati sepuluh besar yang tertinggi.

Liputan6.com, Padang - Rata-rata transaksi investor saham di Sumatera Barat (Sumbar) utuk periode Januari 2015 hingga November 2015 tercatat Rp 1,31 triliun per bulan atau rata-rata Rp 62,39 miliar per hari. Nilai tersebut tumbuh sekitar 30 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. 

Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) cabang Padang, Reza Sadat Shahmeini menejlaskan, dalam 5 tahun terakhir transaksi saham di Sumatera Barat mengalami kenaikan yang cukup tinggi. "Untuk tahun ini diperkirakan rata-rata peningkatannya di kisaran 30 persen. Hal yang sama juga berlaku untuk peningkatan jumlah investor. Kami perkriakan akan ada peningkatan hingga lebih dari 40 persen,” Ujar Reza, seperti ditulis Sabtu (19/12/2015).

Menurut Reza, sampai akhir tahun ini, transaksi investor saham asal Sumatera Barat menempati sepuluh besar yang tertinggi. “Sumbar itu merupakan yang tertinggi nomor tujuh di Tanah Air, setelah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Jawa Tengah, dan Sumatra Utara,” lanjutnya.

Dari catatan BEI Cabang Padang, dua kota yang ada di Sumbar masuk dalam daftar 50 kota dengan transaksi teraktif, yakni Kota Padang dan Kota Payakumbuh. Untuk Kota Padang sendiri, sepanjang tahun ini, transaksi rata-rata per hari menyentuh angka Rp 43,78 miliar, sedangkan Kota Payakumbuh, mengekor dengan kisaran transaksi Rp 17,58 miliar per hari.

“Kami yakin volume transaksi tahun depan bakal terus meningkat, mengingat pertumbuhan investor bursa yang mencapai 42,93 persen di daerah itu, termasuk dampak kebijakan penaikan suku bunga The Fed yang mendorong kepastian pasar,” jelas Reza.

Sampai bulan November 2015 lalu, BEI mencatat 5.087 masyarakat Sumbar sudah menjadi investor pasar modal yang aktif dengan pertumbuhan investor per tahun mencapai 32,83 persen. Untuk tahun ini, BEI Padang menargetkan 900 investor baru.

“Realisasinya sampai November sudah 1.528 investor baru, bisa lebih banyak lagi. Kami menyasar perguruan tinggi, lembaga pemerintah dan perusahaan swasta, untuk menjaring calon-calon investor baru,” ungkap Reza.

Dalam menjaring, investor baru di perguruan tinggi, BEI membuka empat galeri pojok bursa di empat perguruan tinggi besar di Sumbar. Yakni Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Politeknik Negeri Padang, dan Universitas Putra Indonesia YPTK.Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan menyatakan, perguruan tinggi di Sumbar menjadi prioritas dalam upaya meningkatkan jumlah investor saham di bursa dalam negeri. “Perguruan tinggi dipilih karena secara tingkat pendidikan, mahasiswa dianggap sudah mampu memahami cara kerja industri pasar modal serta bisa mempelajari sektor tersebut dengan baik, sehingga secara tidak langsung juga mendorong masyarakat umum untuk terlibat di pasar modal,” jelas Nicky.

Dalam target pengembangannya, BEI memasang target yang cukup tinggi untuk tahun depan. Sebanyak 200 ribu investor hingga 300 ribu investor ditargetkan akan melantai, atau lebih dari 50 persen dari jumlah yang ada saat ini.

Nicky mengungkapkan, strategi yang ia pakai cuma satu. Mendorong sebanyak-banyaknya masyarakat untuk berinvestasi di bursa saham. Hal ini ditujukan agar, porsi asing di Bursa Efek Indonesia bisa lebih berimbang dan berdampak terhadap ketahanan pasar.

“Saat ini, kepemilikan dana asing dalam struktur BEI mencapai 66 persen, yang rentan menyebabkan gejolak di pasar saham,” tukasnya.
(Muslim AR/Gdn)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.