Sukses

Minim Sentimen, IHSG Rawan Tekanan

Pelaku pasar menunggu pengumuman suku bunga acuan yang diharapkan turun sehingga pengaruhi laju IHSG pada pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan konsolidasi dengan kecenderungan melemah dalam sepekan. Lantaran, kondisi saat ini masih sepi sentimen positif.

Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, sentimen dalam negeri cenderung negatif ke IHSG. Salah satunya dari rilis cadangan devisa.

"Kalau lihat masih konsolidasi melemah. Kalau lihat faktornya dalam negeri cadangan devisa turun, pertumbuhan ekonomi baik tapi Q on Q turun," kata dia kepada Liputan6.com, Senin (9/11/2015).

Dia juga mengatakan, pelaku pasar juga mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS).Hans bilang, saat ini pelaku pasar sedang menunggu sentimen positif dari penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Namun, menurut dia hal tersebut sulit dilakukan dengan menimbang modal asing yang keluar.

"Inflasi memang rendah, BI dengan menurunkan bunga tentu akan penurunan berisiko capital outflow pasar keuangan Indonesia," ujar Hans.

Dia memperkirakan IHSG bergerak pada rentan support 4.564-4.470 dan resistance pada level. 4.614-4.650.

Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan IHSG cenderung melemah pada perdagangan saham sepekan. Lantaran, pelaku pasar cenderung merealisasikan ambil untung serta masih ada utang gap.Namun demikian, IHSG juga berpeluang menguat jika didorong oleh sentimen positif. Beberapa data ekonomi dari domestik di antaranya business confidence, penjualan mobil, penjualan ritel.

"Masih maraknya aksi profit taking dan masih adanya beberapa utang gap yang belum terpenuhi dapat menjadi penghalang IHSG untuk dapat menguat. Namun demikian, tetap antisipasi sentimen yang akan datang," kata dia dalam risetnya.

Dia memperkirakan, IHSG akan bergerak pada level support 4.415-4.500. Sementara resistance pada level 4.600-4.625

.Hans merekomendasikan jual ketika menguat PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Charoen Pokhphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini