Sukses

Wall Street Tumbang Dibayangi Kenaikan Suku Bunga AS

Kepala Federal Reserve Janet Yellen mengatakan jika bank sentral bisa saja menaikkan suku bunganya tahun ini jika ekonomi terus membaik.

Liputan6.com, New York - Wall Street ditutup jatuh pada Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta), di mana indeks S & P 500 terdorong turun ke posisi terendah dalam tiga pekan.

Penurunan ini dipicu kekhawatiran tentang krisis keuangan Yunani dan adanya optimisme laporan data ekonomi AS yang membaik membuat negara ini lebih awal menaikkan suku bunganya.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 190,48 poin (1,04 persen) ke posisi 18.041,54. Kemudian indeks S & P 500 kehilangan 21,86 poin (1,03 persen) menjadi 2.104,2 poin dan indeks Nasdaq Composite turun 56,61 poin (1,11 persen) ke level ke 5.032,75 poin.

Laporan data ekonomi AS menunjukkan jika rencana pengeluaran investasi bisnis meningkat pada April. Demikian pula kepercayaan konsumen membaik di bulan ini dan harga rumah memperpanjang kenaikannya pada Maret.

Berdasarkan data ini, Kepala Federal Reserve Janet Yellen mengatakan jika bank sentral bisa saja menaikkan suku bunganya tahun ini jika ekonomi terus membaik seperti harapan.

"Kemungkinan kenaikan suku bunga masih menjadi salah satu masalah terbesar yang membebani pasar,"  kata Larry Peruzzi, Pedagang Ekuitas Senior Cabrera Capital Markets Inc di Boston.

Di sisi lain, Wall Street juga dibayangi kekhawatiran tentang kondisi Yunani, yang telah diperingatkan jika negara ini kemungkinan akan melewatkan pembayaran utang kepada Dana Moneter Internasional pada 5 juni nanti.

Sekitar 6,3 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, sedikit naik dari rata-rata harian untuk bulan ini yang mencapai 6,2 miliar, menurut BATS Global Markets.(Nrm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.