Sukses

Saham Bank Mandiri Koreksi Terkena Sentimen Rights Issue

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menyuntikkan modal ke PT Bank Mandiri Tbk lewat rights issue.

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) cenderung tertekan di tengah gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada sesi pertama hari ini. IHSG naik 25 poin ke level 5.212 pada sesi pertama perdagangan saham hari ini.

Berdasarkan data RTI pukul 10.49 WIB, saham PT Bank Mandiri Tbk turun 1,15 persen menjadi Rp 10.700 per saham. Saham BMRI sempat sentuh di level tertinggi Rp 10.875 dan terendah Rp 10.625 per saham.

Transaksi perdagangan saham Bank Mandiri cukup besar hari ini. Total frekuensi perdagangan saham sekitar Rp 1.751 kali dengan nilai transaksi harian sebesar Rp 103,3 miliar.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo melihat pemerintah percaya diri dengan langkah penghematan anggaran negara mulai dari larangan rapat di hotel dan perjalanan dinas. Ditambah pencabutan subsidi bahan bakar minyak di tengah harga minyak jatuh tidak menjadi beban pemerintah. Hal itu dimanfaatkan pemerintah untuk berinvestasi di saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Salah satu yang dilakukan dengan menyuntikkan modal ke Bank Mandiri lewat right issue. Satrio menuturkan, rencana rights issue/penawaran umum saham terbatas itu cukup baik agar dapat memperkuat modal PT Bank Mandiri Tbk sehingga menjadi lebih besar. Meski demikian, rencana tersebut memberikan sentimen negatif untuk gerak saham Bank Mandiri.

"Untuk jangka pendek membuat pelaku pasar meraba-raba berapa harga rights Bank Mandiri. Jadi spekulasi rights issue. Pelaku pasar jadi menyesuaikan nanti di harga berapa dari pada beli di pasar. Pelaku pasar jadi hold secukupnya, dan tebus rightsnya saja," kata Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

Dalam riset PT Bahana Securities menyebutkan target rights issue Bank Mandiri sebesar Rp 9 triliun dapat meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 140 basis poin 9bps). Pemerintah kemungkinan mempertahankan kepemilikan mayoritas di PT Bank Mandiri Tbk lewat rights issue tersebut.

Selain itu, langkah rights issue tersebut akan membuat earning per share (EPS) PT Bank Mandiri Tbk menjadi terbatas. EPS diperkirakan dilusi 1,4 persen pada 2015, dan 2,9 persen pada 2016.

Rekomendasi Saham

PT Bahana Securities mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga saham Rp 12.000. Meski pun ada potensi dilusi, analis PT Bahana Securities yakin tambahan modal akan jadi langkah strategis.

Sementara itu, Satrio merekomendasikan, untuk pelaku pasar yang memegang saham Bank Mandiri lebih baik ditebus saat pelaksanaan rights, dan di hold.

Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menyuntikkan modal tambahan ke PT Bank Mandiri Tbk. Tambahan modal itu agar Bank Mandiri mengucurkan dana lebih besar untuk proyek infrastruktur.

"Kita akan melakukan rights issue, jadi bagian pemerintah kira-kira Rp 5,6 triliun, ditambah dengan right issue-nya mungkin total menjadi Rp 9 triliun tambahannya," kata Rini. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.