Sukses

Nikkei Jepang Menguat, IHSG Ikut Terimbas

Pada pagi ini, IHSG berada di level tertinggi di 5.225,16 dan level terendah 5.215,44.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis pada perdagangan pagi ini. Penguatan tersebut terimbas sentimen regional.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (19/9/2014), IHSG naik tipis 8,293 poin atau 0,16 persen menjadi 5.216,43. Indeks LQ45 juga penguat 0,23 persen ke level 886,76.

Penguatan indeks saham berlanjut pada pukul 09.00 WIB, dengan IHSG naik 10,46 poin menjadi 5.219,34. Indeks saham LQ45 pun juga mendaki 0,26 persen menjadi 886,76. Seluruh indeks saham acuan menguat pada hari ini kecuali Indeks DBX.

Pada pagi ini, IHSG berada di level tertinggi di 5.225,16 dan level terendah 5.215,44. Penguatan indeks saham didukung dari 102 saham menguat. Sementara itu, 22 saham melemah. Sedangkan 48 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 4.029 kali dengan volume perdagangan saham 113,94 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 153,17 miliar.

Secara sektoral, satu dari 10 sektor pembentuk IHSG menguat pada hari ini. Sektor saham yang melemah adalah sektor consumer goods yang turun 0,21 persen.

Sedangkan sektor yang mengalami penguatan tertinggi adalah sektor industri dasar yang naik 0,81 persen dan disusul oleh sektor keuangan yang naik 0,66 persen.

Investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 10 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli jual sekitar Rp 10 miliar.

Sejumlah saham yang menggerakkan indeks saham dan tercatat sebagai top gainer antara lain saham RIGS naik 10 persen menjadi Rp 319 per saham, saham CMPP mendaki 5,59 persen menjadi Rp 189 per saham, dan saham GPRA menguat 4,55 persen menjadi Rp 435 per saham.

Analis PT Samuel Sekuritas, Aiza menjelaskan, Bursa Asia pagi ini cukup sumringah. Indeks Nikkei Jepang pada pagi ini naik 0,8 persen terimbas pelemahan Yen. Selain itu, Indeks Kospi juga menguat 0,6 persen, merespon kenaikan bursa Wall Street.

Dari domestik, Luhut Panjaitan, penasehat senior tim transisi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla menyatakan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi kemungkinan naik sebesar Rp 3.000per liter di November.

Apa yang diungkapkan oleh Luhut tersebut berbeda dengan pernyataan sebelumnya dari tim transisi yang menyatakan bahwa BBM subsidi hanya akan naik Rp 1.000 per liter.

"Hal ini sekaligus mengkompensasi berita negatif dari pernyataan Pertamina bahwa komsumsi BBM akan jebol 1,6 juta kiloliter," jelas Aiza. Hal tersebut kemungkinan besar akan membuat indeks tetap menghijau pada hari ini. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini