Sukses

BI Rate Tetap, IHSG Bakal Menghijau

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 5.090-5.200 dengan sentimen BI Rate pada perdagangan Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal melanjutkan koreksi pada perdagangan saham Kamis pekan ini dipicu sentimen regional.

Analis PT OSO Securities, Andri Goklas memprediksi, hal tersebut dikarenakan ada kekhawatiran pasar terkait  kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) mempercepat kenaikan suku bunga.

"Jadi kan Rabu kemarin ditutup pelemahan cukup dalam, ada sentimen dari luar, mengikuti pelemahan Asia. Itu karena perkiraan The Fed menaikan suku bunga lebih cepat," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta , Kamis (11/9/2014).

Hal itu juga dikarenakan IHSG telah mencapai titik tertinggi pada beberapa hari kemarin, sehingga indeks saham wajar jika melanjutkan pelemahan.

Dari dalam negeri, IHSG tertekan karena  Rancangan Undang-undang  tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)  yang diwacanakan akan dikembalikan pemilihannya oleh DPRD. "Investor takut perubahan tersebut merusak demokrasi," ungkapnya.

Namun menurut Andri, IHSG masih memiliki peluang untuk kembali ke zona hijau. Hal itu ditopang oleh data ekonomi makro dan akan rilisnya suku bunga acuan Bank Indonesia yang diprediksi masih tetap. Andri memproyeksi, indeks saham bergerak pada level support 5.090 dan resistance di level 5.200.

Analis PT Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih mengatakan IHSG berpeluang kembali ke zona hijau. Hal itu dikarenakan indeks telah terkoreksi cukup saham pada perdagangan saham kemarin. "Teknikal rebound saja," terang dia.

Alfatih pun sepakat, IHSG bakal tertekan karena kebijakan The Fed mempercepat kenaikan suku bunga acuan. "Sentimen pengaruh, medium term. Kalau kita lihat dolar indeks kuat tekan rupiah. Sehingga itu yang membuat indeks cukup dalam," jelas dia.

Alfatih memprediksi IHSG berada di level support 5.130 dan resistance 5.165.

Rekomendasi saham

Untuk perdagangan saham kalo ini, dia merekomendasikan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) untuk dicermati pelaku pasar.

Sedangkan Alfatih memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) untuk jadi pertimbangan pelaku pasar.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu 10 September 2014, IHSG ditutup melemah 54,12 poin atau 1,04 persen di level 5.142,99. (Amd/Ahm)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini