Liputan6.com, Surabaya - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini atau Risma melakukan silaturahmi ke Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Jumat (4/10/2024). Kehadiran Risma disambut Ketua PWM Jatim Sukadiono dan beberapa pimpinan lainnya, di antaranya Nazaruddin Malik, Thohir Luth, Biyanto, Sulthon Amien, Syamsuddin, Khoirul Abduh, dan Zainul Muslimin. Hadir pula pimpinan majelis dan lembaga di PWM Jatim.
Dalam pertemuan itu, Risma mengaku memiliki kedekatan khusus secara personal dengan Muhammadiyah.
"Ibu saya dulu Ketua Aisyiyah Kediri. Kemudian almarhum bapak mendirikan rumah yatim, dan ibu mendirikan BKIA, yang menjadi embrio rumah sakit itu," ujar Menteri Sosial RI periode 2020-2024 itu.
Advertisement
Dalam pertemuan yang berlangsung dua jam itu, Risma juga mendiskusikan sejumlah agenda penting untuk mewujudkan Jatim lebih baik. Agenda tersebut mencakup persoalan pendidikan, kesehatan, termasuk kesehatan mental anak (mental health), dan infrastruktur.
Dalam hal pendidikan, Risma menekankan pentingnya pendidikan gratis dan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat.
"Saya percaya bahwa akses pendidikan yang merata akan menciptakan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan," katanya.
Selain itu, kesehatan menjadi fokus utama dalam diskusi, di mana Risma mengajak Muhammadiyah untuk berkolaborasi dalam meningkatkan layanan kesehatan dan memperhatikan kesehatan mental anak.
"Saya dulu, waktu di Kemensos, dibantu mahasiswa Universitas Muhammadiyah dalam menangani masalah kesehatan anak," katanya.
Risma juga membahas pentingnya pengembangan infrastruktur yang baik sebagai dasar pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.Kata Risna, Infrastruktur yang memadai akan mendukung aksesibilitas pendidikan dan kesehatan, serta mempercepat pembangunan daerah.
"Saya sudah punya rencana seperti di Gresik-Tuban itu sudah overload, perlu jalan baru. Tulungagung juga begitu. Kalau ada jalan baru akan membuka akses ekonomi dan kesejahteraan," katanya.
Respons Pimpinan Muhammadiyah Jatim
Sementara itu, Sukadiono mengaku senang karena bisa berdiskusi dengan Risma.
"Tadi diskusi berlangsung hangat dan menarik. Kami membicarakan persoalan-persoalan Jawa Timur yang harus segera diselesaikan, " katanya.
Suko, panggilan akrabnya, menyebut hasil diskusi tersebut tentunya akan menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi warga Muhammadiyah dalam menyikapi pesta demokrasi.
"Hasil diskusi ini insya Allah juga akan menjadi salah satu patokan, pertimbangan Muhammadiyah dalam menyikapi Pilgub Jatim," katanya.
Suko meyakini, warga Muhammadiyah adalah pemilih yang cerdas dan rasional, sehingga menentukan arah dan sikap politiknya secara bijak.
"Warga Muhammadiyah adalah warga yang rasional, warga yang cerdas," tandas Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini.
Advertisement