Sukses

Belajar Membatik Ecoprint di Solo

Batik Ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang proses produksinya menggunakan pewarna alami yang berasal dari tanin atau warna daun.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 12 nasabah PNM Mekaar dari berbagai daerah melakukan kegiatan studi banding untuk meningkatkan edukasi dan ilmu baru dalam dunia Batik Ecoprint di Galery batik puspita mekar, Laweyan, Solo.

Batik Ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang proses produksinya menggunakan pewarna alami yang berasal dari tanin atau warna daun, akar atau batang yang diaplikasikan pada kain, setelah itu kain tersebut direbus.

Singkatnya batik Ecoprint adalah batik yang dimana cara pembuatannya membatik dengan menjiplak daun yang kemudian direbus.

Kegiatan pelatihan pada sejak tanggal 20-21 Februari 2024 ini sejalan dengan tiga modal yang diberikan PNM kepada nasabahnya, yaitu modal finansial yang diberikan melalui pembiayaan kepada nasabah PNM Mekaar.

Sedangkan modal sosial, PNM membangun kepedulian nasabah melalui jejaring usaha dan sinergi bisnis yang mampu membantu percepatan usaha nasabah. Kemudian, modal intelektual melalui pendampingan antara lain pelatihan/studi banding, serta berbagi info dan pengalaman.

Kegiatan studi banding merupakan wujud komitmen PNM sebagai lembaga pemberdayaan UMKM yang tidak hanya memberikan modal uang tetapi juga modal intelektual dan modal jaringan/sosial. Atusiasme yang ditunjukan nara sumber serta peserta menghapus rasa lelah peserta dan penyelenggara.

Semoga ilmu yang diperoleh bisa dikembangkan didaerah masing masing peserta dan yang paling penting lagi adalah meningkatkan jejaring antar peserta dan narasumber," kata Pemimpin Cabang PNM Solo, Ananto Seno.

PNM melalui program PKU (Pengembangan Kapasitas Usaha) dengan tema #CariTauLangkahBaru telah melakukan program studi banding sejak tahun 2022, sudah ada sekitar 200 lebih nasabah yang mendapatkan pembekalan khusus untuk sektor usahanya masing-masing.

Iryanti Setiyono, salah satu nasabah yang mengikuti pelatihan menuturkan sebelumnya ia masih belajar tentang bahan pewarnaan untuk batik tulis dan ecoprint.

"Selama pelatihan saya di ajarkan ilmu tentang bagaimana perbandingan bahan pewarna yang baik dan bagaimana cara pembuatan ecoprint yang baik dan benar," jelansya.

Kemudian setelah pelatihan ia mulai mengaplikasikan ilmu yang di dapat dan berniat untuk mengembangkan usaha dengan mengombinasikan ecoprint dan batik tulis agar lebih bervariasi serta menambah daya tarik konsumen.

PNM merupakan lembaga pembiayaan dan pendampingan perempuan prasejahtera di Indonesia melalui sektor usaha ultra mikro.

PNM tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk juga dilakukan. Hingga kini sudah ada 15,2 juta nasabah PNM di seluruh Indonesia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.