Sukses

Mengenal Desa Adat Ratenggaro, Desa Memesona di Pulau Sumba

Desa Adat Ratenggaro merupakan desa yang penuh budaya dengan pemandangan yang memesona.

Liputan6.com, Bandung - Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki puluhan ribu pulau dari Sabang hingga Merauke. Salah satu pulau yang terkenal dengan pesona alamnya yang cantik adalah Pulau Sumba.

Pulau Sumba bahkan pernah masuk nominasi pulau terbaik di dunia menurut salah satu majalah di Jerman. Pulau ini masih menjaga tradisi kebudayan hingga keindahan alamnya yang memesona.

Sumba dikenal dengan hamparan sabana yang luas, bukit kapur yang megah, hingga masyarakat yang kental akan budaya. Mempelajari budaya di suatu daerah bisa memberikan pengalaman tak terlupakan bagi wisatawan.

Diketahui, Pulau Sumba memiliki satu destinasi wisata menarik yang membawa wisatawan mempelajari budaya Indonesia. Destinasi tersebut adalah Desa Adat Ratenggaro yang memiliki budaya unik dengan pemandangan alam yang indah.

Desa adat ini berlokasi di ujung selatan Pulau Sumba yang memiliki pemandangan pesisir pantai yang indah. Rumah-rumah tradisionalnya berpadu dengan alam dan bisa terlihat dari jarak yang cukup jauh.

Rumah adat Ratenggaro memiliki bentuk rumah panggung dan menyimpan simbol penting dalam budaya Sumba. Wisatawan bisa mengunjungi desa ini untuk mengenal tradisi dan budaya di Desa Adat Ratenggaro.

Sejumlah wisatawan juga bisa berfoto dengan latar belakang bangunan rumah yang unik dan pemandangan alam yang mempesona. Selain itu, wisatawan juga bisa menyewa baju adat Sumba dan berfoto menaiki kuda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Lantas Apa Itu Desa Adat Ratenggaro

Berdasarkan informasi dari beberapa sumber nama desa “Ratenggaro” mempunyai makna tersendiri. Diketahui kata “Rate” berarti kuburan dan “Nggaro” atau gaura berarti nama suku pertama yang tinggal di desa tersebut.

Ketika perang antar suku kampung ini berhasil direbut dari suku Garo dan korban yang kalah dalam perang dikuburkan dalam kubur batu di desa tersebut. Kubur batu mempunyai bentuk persegi panjang seperti meja dan ada total 304 kubur batu.

Desa Adat Ratenggaro identik dengan rumah ada yang bentuknya seperti rumah panggung dengan atap yang menjulang tinggi. Atap tersebut ternyata mempunyai makna yang sesuai dengan kepercayaan masyarakat setempat yaitu Marrapu.

Sebagai informasi, Marrapu adalah kepercayaan dengan kegiatan pemujaan terhadap para leluhur yang masih dipegang teguh. Kemudian menara atap yang tinggi melambangkan status sosial dan bentuk penghormatan terhadap arwah para leluhur.

Rumah adat ini pun tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga berfungsi untuk menjadi sarana pemujaan.

3 dari 4 halaman

Lokasi Desa Adat Ratenggaro

Desa Adat Ratenggaro berlokasi di Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Melansir dari beberapa sumber, desa adat ini buka setiap hari selama 24 jam bagi yang berkunjung ke desa tersebut.

Lokasi Desa Adat Ratenggaro berjarak sekitar 56 kilometer dan membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari Tambolaka. Pengunjung bisa mendatangi desa adat ini dengan membayar tiket masuk sekitar Rp20 ribu untuk turis lokal dan Rp50 ribu untuk turis mancanegara.

Perlu diketahui, wisatawan juga perlu membayar biaya lainnya seperti parkir atau menyewa pakaian adat, berpose menaiki kuda, dan lain-lain. Desa Adat Ratenggaro berlokasi di dekat pantai yang membuatnya memiliki pemandangan alam mempesona.

4 dari 4 halaman

Memiliki Wisata Pantai Cantik

Desa Adat Ratenggaro tidak hanya menyajikan rumah adat dan kebudayaan yang beragam, tetapi juga memiliki wisata alam cantik dari pantai yang tidak jauh dari lokasi desanya.

Pantai ini berada di belakang perkampungan dan mempunyai garis pantai yang panjang untuk disusuri dengan berjalan kaki. Selain berjalan, wisatawan juga bisa menyewa kuda dari penduduk setempat.

Pantai tersebut memiliki pasir pantai putih yang lembut bagaikan gula dan dikenal dengan nama Pantai Ratenggaro. Wisatawan bisa berjalan santai, berfoto, hingga bermain air dan pasir di sekitarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.