Sukses

Tari Piriang Suluah, Suguhkan Keluwesan Kehidupan Petani Padang Panjang

Suluah digunakan oleh masyarakat petani di pelosok Minangkabau untuk menerangi aktivitas mereka di malam hari. Saat pagi hingga petang, mereka beraktivitas di persawahan.

Liputan6.com, Padang - Tari piring suluah adalah tarian tradisional asal Padang Panjang, Sumatra Barat. Tarian ini terinspirasi dari kehidupan sehari-hari para petani masyarakat setempat.

Mengutip dari indonesiakaya.com, keseharian masyarakat petani di Padang Panjang di masa lalu tak dapat dipisahkan dari suluh atau suluah. Suluah adalah alat penerangan tradisional berbahan bakar minyak tanah.

Suluah digunakan oleh masyarakat petani di pelosok Minangkabau untuk menerangi aktivitas mereka di malam hari. Saat pagi hingga petang, mereka beraktivitas di persawahan.

Begitu kumandang azan magrib tiba, mereka berduyun-duyun pergi ke surau untuk beribadah dan mengkaji ilmu agama. Tak lupa, mereka melakukan aktivitas tersebut di bawah cahaya remang suluah.

Aktivitas para petani ini kemudian menjadi inspirasi bagi para seniman tari piring asal Padang Panjang. Mereka menciptakan tari kreasi baru bernama tari piriang suluah atau tari piring suluh.

Tarian ini adalah pengembangan dari tari piring klasik yang paling populer di Minangkabau. Bedanya, tari piriang suluah memiliki unsur gerak koreografi yang lebih kaya.

Setiap gerakannya mengandung tema kehidupan masyarakat petani Padang Panjang saat mengolah lahan persawahannya. Beberapa aktivitas bertani yang menjadi inspirasi gerakan, di antaranya aktivitas meniti pematang, menebang alang-alang, menyiangi jerami, mengikat kerbau, hingga menghalau burung.

Selain itu, digambarkan juga para petani yang mempelajari bela diri pencak silat atau silek Minangkabau. Dengan gerakan yang lincah dan gesit, para penari menampilkan berbagai aktivitas tersebut sambil terus memainkan piring di kedua tangannya. Hingga kini, tari piriang suluah masih menjadi tari tradisional Padang Panjang yang tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga identitas daerah.

(Resla)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.