Sukses

Viral Pemain Timnas Indonesia Witan Sulaeman Makan Mi Instan, Benarkah Tidak Sehat?

Masalah mi instan ini muncul saat gelandang Timnas Indonesia Marselino Ferdinan mengunggah foto Witan Sulaeman di Instagram. Saat itu, Witan tampak sedang memasak mi instan asal Indonesia di salah satu kamar tim.

Liputan6.com, Yogyakarta - Pemain Timnas Indonesia yang sedang mempersiapkan diri menuju ajang Piala Asia 2023 viral lantaran sedang memasak mii instan di kamar hotel. Mereka saat ini berada di Turki untuk melakukan pemusatan latihan sebelum ajang dimulai.

Masalah mi instan ini muncul saat gelandang Timnas Indonesia Marselino Ferdinan mengunggah foto Witan Sulaeman di Instagram. Saat itu Witan tampak sedang memasak mi instan asal Indonesia di salah satu kamar tim.

Lantas foto itu mulai viral di media sosial. Banyak warganet yang membahas foto tersebut lantaran Witan adalah bagian dari Timnas Indonesia namun dianggap tidak menjaga kesehatan lewat apa yang dikonsumsi.

Sebetulnya seberapa bahaya atau tidak sehatnya bagi tubuh karena mengonsumsi mi instan?

Mi instan adalah makanan yang bisa dibilang mudah untuk di dapatkan, selain harganya murah, proses memasaknya pun simpel dan tak membutuhkan waktu yang lama.

Tak hanya itu, mi instan juga banyak digandrungi karena punya cita rasa enak karena mengandung banyak garam. Lantas apa saja yang terkandung dalam mi instan?

Melansir Healthline, mi instan kemasan terbuat dari tepung terigu, berbagai minyak nabati, dan perasa. Mi-nya sudah dimasak sebelum dikemas, artinya sudah dikukus lalu dikeringkan atau digoreng untuk mempersingkat waktu memasak bagi konsumen.

Mi instan dijual dalam kemasan kecil berisi bumbu atau dalam cangkir yang bisa ditambahkan air panas agar mengembang. Mi juga bisa dimasak dalam microwave atau dipanaskan di atas kompor dengan air mendidih. Itulah sebabnya mi instan sering dijadikan alternatif orang-orang untuk disantap saat butuh makanan cepat.

Selanjutnya, sebagian besar mi ramen instan rendah kalori tetapi kekurangan nutrisi penting. Mi ramen instan dibuat dari tepung terigu yang telah diperkaya dengan nutrisi tertentu dalam bentuk sintetis seperti zat besi dan vitamin B untuk membuat mi lebih bergizi.

Namun, mereka kekurangan banyak nutrisi penting, termasuk protein, serat, vitamin A, vitamin C, vitamin B12, kalsium, magnesium, dan potasium. Terlebih lagi, tidak seperti makanan utuh dan segar, makanan kemasan seperti mi instan kekurangan antioksidan dan fitokimia yang berdampak positif pada kesehatan dalam banyak hal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penuh dengan Natrium

Natrium adalah mineral yang penting untuk berfungsinya tubuh Anda. Namun, terlalu banyak natrium dari kelebihan garam dalam makanan tidak baik untuk kesehatan.

Salah satu penyumbang asupan natrium terbesar adalah makanan olahan, termasuk makanan kemasan seperti mi ramen.

Seperti banyak makanan olahan lainnya, mi instan mengandung bahan-bahan seperti penambah rasa dan pengawet, yang dapat berbahaya bagi kesehatan. Misalnya TBHQ adalah bahan pengawet yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan dan mencegah pembusukan makanan olahan.

Meskipun makan mi ramen instan sesekali tidak membahayakan kesehatan, konsumsi mi ramen secara teratur telah dikaitkan dengan kualitas makanan yang buruk secara keseluruhan dan beberapa efek buruk bagi kesehatan.

Sebuah penelitian terhadap 6.440 orang dewasa di Korea menemukan bahwa mereka yang rutin makan mi instan memiliki asupan protein, fosfor, kalsium, zat besi, kalium, niasin, serta vitamin A dan C yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi makanan tersebut.

Ditambah lagi, mereka yang sering makan mi instan mengonsumsi lebih sedikit sayur, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, daging, dan ikan. Konsumsi mi instan secara teratur juga dikaitkan dengan peningkatan risiko sindrom metabolik, sekelompok gejala termasuk kelebihan lemak perut, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kadar lipid darah tidak normal.

 

Penulis: Taufiq Syarifudin

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.