Sukses

Gempa M4,6 Getarkan Sukabumi, Ratusan Rumah Dilaporkan Rusak

Rumah warga di 5 Desa Kecamatan Kabandungan alami kerusakan ringan hingga sedang akibat gempa Sukabumi.

Liputan6.com, Sukabumi - Gempa Magnitudo 4,6 menggetarkan wilayah Kabupaten Sukabumi, Jabar, Kamis pagi (14/12/2023), pukul 06.35 WIB. Gempa tersebut berdampak kerusakan rumah warga pada 5 desa di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi.

Empat desa tersebut yaitu Desa Cihamerang, Desa Cipeuteuy, Desa Tugubandung, Desa Kabandungan, dan Desa Mekarjaya. Dengan jumlah rumah rusak ringan 151 rumah, rumah rusak sedang 30 rumah. Menurut data BPBD Kabupaten Sukabumi, Adapun desa yang paling banyak terdampak kerusakan yakni Desa Cipeuteuy dengan dampak rusak ringan sebanyak 38 rumah, rusak sedang 26 rumah, dan rusak berat 3 rumah.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa Sukabumi ini berlokasi pada koordinat 6.77LS, 106.54BT atau 24 km barat laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman gempa 10 kilometer.

Sekretaris Badan BPBD Kabupaten Sukabumi Yudistira mengatakan, titik gempa itu berada di sekitar Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, yang tidak jauh dari kawasan Gunung Salak. Namun guncangan juga dirasakan di wilayah Bogor, Depok, Bekasi, hingga Jakarta. 

“Data sementara tercatat ada 157 rumah yang rusak di 5 Desa yakni Desa Mekarjaya, Cihamerang, Tugubandung, dan Desa Cipeuteuy, dan Kabandungan. Dari rumah terdampak kerusakan tersebut ada sekitar 256 KK yang terdampak,” jelasnya.

Sementara, Dandim 0622 Kabupaten Sukabumi, Letkol Inf Anjar Ari Wibowo mengatakan gempa berkekuatan magnitudo 4,6 itu selain merusak rumah warga, juga berdampak pada satu bangunan Sekolah Dasar di Desa Cipeuteuy. Guncangan itu membuat atap sekolah nyaris roboh, bahkan hampir menimpa dua pelajar.

“Diani alhamdulillah kita melakukan asesmen tidak ada korban walaupun tadi sempat disampaikan bahwa ada dua orang anak sekolah yang hampir menjadi korban, dimana pada saat gempa terjadi kedua anak tersebut berada di kelas dan hampir tertimpa asbes yang ada di ruang kelas,” kata Anjar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Getaran Gempa Dirasakan 9 Kali

Data sementara, tak ada korban luka maupun jiwa akibat gempa tersebut. Namun, gempa yang terjadi sejak Kamis (14/12) pagi ini, dirasakan warga muncul beberapa kali. Sementara, kondisi dua pelajar yang nyaris tertimpa bangunan akibat gempa itu dikatakan Anjar, dalam keadaan baik walau ada trauma.

“Kemudian dari pukul 06.35 WIB sampai dengan saat ini juga terasa sekitar 9 kali ada gempa susulan yang kita rasakan kekuatan 2,2 magnitudo sampai dengan 2,4 magnitudo. Kita pun sudah mengecek langsung dilapangan bahwa kedua anak tersebut alhamdulillah dengan kondisi baik dan hanya mengalami trauma saja, alhamdulillah secara umum kondisinya baik,” ungkapnya.

Pihaknya menghimbau agar warga terdampak gempa tetap waspada tanpa panik. Menurutnya, guncangan itu berawal dari gempa bumi di Gunung Salak.

“Kita mengetahui bahwa dalam kurun waktu kebelakang ini memang ada peningkatan aktivitas gempa bumi di Gunung Salak, sehingga kami juga sampaikan masyarakat jangan mudah terprovokasi dari informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, jadi nanti kita lihat list dari pemerintah maupun Instansi berkompeten yaitu BMKG ataupun BPBD,” tuturnya.

 

3 dari 4 halaman

Suara Gemuruh Sebelum Guncangan Gempa

Salah seorang warga, di Kampung pasir Masigit desa Cipeuteuy, Kabandungan, Aan (45) mengungkapkan, sebelum terjadi gempa dia mendengar suara gemuruh disusul guncangan. 

Aan bersama beberapa warga lain memilih mengungsi di tenda darurat, karena mengaku tak terjadi gempa susulan. Terlebih, rumah miliknya berada di area ketinggian. Belum ada jumlah pasti mengenai berapa warga yang memilih menempati tenda darurat tersebut.

“Pas ada terjadi gempa suara kaya mobil, gemuruh gitu, baru Iya baru goyang. Hari ini udah 4 kali sama yang barusan. Karena rumahnya berjajar, terus adanya di ketinggian takut rumah roboh dari jalan takut ambruk, takutnya rumah kebawa jadi saya takut tinggal di rumah makanya tinggal di pengungsian ini siang malam,” ungkapnya.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Gempa adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi karena pergerakan atau pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba‐tiba.

    Gempa

  • Sukabumi adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
    Sukabumi adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

    Sukabumi

  • Gempa atau gempa bumi (earthquake) adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi karena pergerakan atau pergeseran lapisan batuan.
    Gempa atau gempa bumi (earthquake) adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi karena pergerakan atau pergeseran lapisan batuan.

    Gempa Hari Ini

  • Gempa Sukabumi

Video Terkini