Sukses

Pesona Keindahan Danau Kakaban, Surga Ubur-Ubur di Kalimantan Timur

Air Danau Kakaban merupakan air sadah yang merupakan campuran antara air mata air, air hujan, dan air tanah dan banyak ubur-ubur di dalam danau.

Liputan6.com, Jakarta - Kalimantan Timur mempunyai sejuta keindahan alam dengan karakter yang unik, termasuk Kepulauan Kakaban. Pulau yang bentuknya menyerupai angka 9 ini merupakan rumah bagi ubur-ubur langka dan menarik.

Kakaban sendiri artinya berpelukan. Orang menyebutnya Kakaban karena bentuk pulaunya yang seolah memeluk danau.

Memiliki nama yang mirip dengan pulau, danau yang berada di tengah pulau ini diberi nama Danau Kakaban. Air Danau Kakaban merupakan air sadah yang merupakan campuran antara air mata air, air hujan, dan air tanah.

Namun tak hanya pulau dan danau saja, tempat ini menyimpan banyak hal indah yang mampu membuat wisatawan takjub. Danau Kakaban dan Pulau Kakaban terletak di Kepulauan Payung-Payung, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Danau Kakaban terbentuk akibat pengangkatan atol (pulau karang berbentuk cincin) setinggi 40 hingga 60 meter sekitar 1 hingga 2 juta tahun yang lalu hingga membentuk sebuah danau. Kemudian, telaga ini menyatu dengan air laut, air tanah, dan air hujan.

Pulau Kakaban dan laguna yang jauh dari hiruk pikuk kota tetap terjaga kesucian dan keindahannya. Meski jauh dari kota, namun tetap populer sebagai tujuan wisata dan sangat digemari wisatawan dari berbagai penjuru tanah air, bahkan wisatawan mancanegara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ratusan Ubur-Ubur

Daya tarik tersendiri bagi wisatawan adalah keberadaan ubur-ubur di perairan Danau Kakaban. Namun jumlah ubur-ubur yang diperkirakan mencapai ribuan ini kurang baik bagi wisatawan karena tidak berwarna.

Ubur-ubur di Danau Kakaban berkembang karena kondisi air danau yang keras, tidak ada predator yang mengganggu habitat ubur-ubur, sumber makanan ubur-ubur disini melimpah. Akibatnya, kelenjar nematosista atau kelenjar penyengat pada ubur-ubur berkurang dan tidak mampu menggigit.

Kondisi perairan Danau Kakaban yang dikelilingi pulau-pulau membuat danau tersebut tidak memiliki pasang surut seperti laut di sekitarnya. Keadaan ini menyebabkan peningkatan jumlah ubur-ubur.

Ubur-ubur jenis ini memiliki warna yang berbeda-beda, seperti merah, oranye, putih, dan ungu. Setidaknya terdapat empat jenis ubur-ubur di Danau Kakaban, yakni ubur-ubur tutul (Mastigias papua), ubur-ubur bulan (Aurelia aurita), ubur-ubur kotak (Tripedalia cystophora), dan ubur-ubur terbalik (Cassiopea ornata).

Terdapat jenis pohon seperti Narcissus, Ubal, Ligayan, Puut, Ipil, Bullung-Bullung, Asin-Asin dan masih banyak lagi yang lainnya. Faktanya, salah satu pohon tersebut memiliki tumbuhan langka yang jarang terlihat.

Penulis: Belvana Fasya Saad

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini