Sukses

Masyarakat Pinogu Bone Bolango Tak Percaya Caleg Lagi, Kok Bisa?

Kecamatan terpencil di ujung timur Bone Bolango, Gorontalo itu, seakan hanya menjadi tempat mencari suara setiap ada Pemilihan Umum (Pemilu).

Liputan6.com, Gorontalo Masyarakat Kecamatan Pinogu merasa apatis dengan Pemilu 2024 yang bakal berlangsung tahun depan. Sebab, selama ini warga sudah sering termakan janji manis calon legislatif (caleg) yang datang ke wilayah mereka.

Kecamatan terpencil di ujung timur Bone Bolango, Gorontalo itu, seakan hanya menjadi tempat mencari suara setiap ada Pemilihan Umum (Pemilu). Biasanya, calon anggota legislatif (caleg) yang datang, kerap menjanjikan apa yang menjadi kebutuhan warga pinogu.

Namun setelah terpilih, mereka seperti tak mengingat lagi dari mana mereka berasal. Jangankan merealisasikan apa yang sudah dijanjikan sebelum terpilih, terlihat datang ke pinogu saja hampir tidak pernah.

Itulah yang selama ini dialami oleh warga Kecamatan Pinogu. Hingga akhirnya, warga Kecamatan Pinogu yang tersebar di lima Desa tersebut krisis kepercayaan dari anggota DPRD maupun yang akan mencalonkan.

"Mereka bisa terlihat nanti ketika sudah mendekati pemilu. Sementara janji yang justru mereka harus tunaikan belum terealisasi," kata Wiliyanto Alageli salah satu Kepala Desa di Kecamatan Pinogu.

Menurutnya, sejak dulu masyarakat pinogu terlalu banyak makan janji. Namun tidak semua yang menjadi permintaan dan harapan masyarakatnya bisa mereka tunaikan.

"Akses jalan menuju pinogu, jaringan listrik dan telekomunikasi hingga perbaikan irigasi itu yang hingga kini masih menjadi persoalan serius," imbuhnya.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kata Anggota DPRD

Anggota DPRD Provinsi Yuriko Kamaru mengatakan, jika informasi itu adalah fakta di lapangan. Sebab, warga pinogu sudah terlalu banyak makan janji.

Akan tetapi kata Yuriko, jika dirunut dari belakang, masyarakat pinogu itu hanya butuh akses jalan dan listrik. Jika akses itu bisa terbuka, maka secara perlahan pinogu akan tumbuh dengan sendirinya.

"Akses jalan dan jaringan listrik itu yang utama. Kalau itu bisa diadakan, maka saya yakin dan percaya pinogu akan tumbuh," kata Yuriko.

Disela kunjungan ke Pinogu dalam melaksanakan agenda Reses, dirinya tidak pernah menjanjikan apapun untuk Kecamatan Pinogu. Akan tetapi, ia tidak akan pernah berhenti berjuang apa yang menjadi keluh kesah masyarakat pinogu.

"Dibeberapa kesempatan dengan masyarakat saya tidak pernah berjanji, namun saya tidak akan pernah berhenti berjuang," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Tentang Pinogu

Pinogu merupakan sebuah kecamatan terluas di Kabupaten Bonebol. Kecamatan ini merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Suwawa. Pada masa silam di Kecamatan Pinogu berdiri Kesultanan Suwawa pada 500 tahun yang lalu.

Selain dikenal dengan tanah leluhur, Pinogu juga terkenal dengan kopi pinogu yang khas. Selain komoditi kopi yang berlimpah, komoditi lain seperti beras dan jagung organik juga dihasilkan dari kawasan ini.

Untuk pergi ke Pinogu terdapat dua alternatif transportasi ke daerah itu. Berjalan kaki dan menyewa jasa ojek dengan motor yang sudah dimodifikasi khusus. Sementara kendaraan roda empat sama sekali tak bisa melintas.

Jika ingin berjalan kaki ke Pinogu, dibutuhkan waktu selama 8 jam dengan melintasi belantara hutan. Waktu tempuh bisa lebih lama jika pejalan kaki banyak beristirahat selama perjalanan.

Sementara untuk naik ojek, transportasi alternatif satu-satunya bila ingin tiba lebih cepat ke Pinogu. Namun, tarif sewa ojek tersebut terbilang cukup mahal.

Sulitnya medan yang harus ditempuh membuat ongkos ojek mencapai Rp 700 ribu hingga Rp800 ribu untuk biaya pulang pergi. Tentu kondisi ini sudah dirasakan warga Kecamatan Pinogu selama puluhan tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.