Sukses

Gerakan Berbagi 10 ribu Nasi Kotak, Upaya Lepas Mitos Jumat Berkah

Hakekatnya sedekah dan berbagi nasi kotak tak harus hari Jumat saja.

Liputan6.com, Semarang - Sedekah sudah menjadi bagian gaya hidup masyarakat. Bahkan saat ini idiom Jumat Berkah sudah demikian memasyarakat. Lihat saja masjid-masjid yang semuanya nyaris menyediakan nasi kotak atau nasi boks untuk ini.

Pitrayana, Bussines manager PT Masakan Asli Indonesia menyebutkan bahwa ini sebuah gaya hidup yang baru di masyarakat. Adalah sebuah pelembagaan sifat filantropis masyarakat Indonesia

"Merespon hal itu, kami menginisiasi gerakan berbagi nasi kotak secara bersama-sama," kata Pitra.

Yang disampaikan Pitra sudah dilakukan di internal tempatnya bekerja. Warung makan sambal Bu Nik dan Mangut Manyung Bu fat adalah dua usaha yang rutin membagikan nasi kotak.

"Tujuannya agar gerakan lebih masif dan ringan," kata Pitra.

Pihaknya menyediakan diri untuk menguruysemua, mulai dari belanja, masak hingga distribusi kepada masyarakat yang berhak. 

"Di tempat kami ada tim khusus yang terus bergerak survey dan menentukan titik distribusi serta jumlahnya," kata Pitra.

Saat ini pihaknya setiap pekan membagikan sekitar 2500 nasi kotak pada hari Jumat.

"Kami melihat banyak masyarakat yang jiwa filantropisnya tak tersalur karena untuk membagi sendiri kadang repot dan butuh biaya besar. Jika dilakukan bersama-sama, satu orang boleh saja menyumbang satu kotak saja seharga Rp 18.500,-. Tentu lebih ringan dan semua akan lega," katanya.

Dewi Trisnawati, public relation PT Masakan Asli Indonesia menyebutkan bahwa gerakan berbagi ini sebenarnya tak harus Jumat. Apalagi jika hari Jumat memang sudah sangat banyak yang berbagi sehingga dikhawatirkan akan menumpuk.

"Lembaga pemerintah, partai politik, swasta, atau bahkan perorangan tetap akan dilayani sama," kata Dewi.

Jika ada pesan khusus soal waktu dan tempat distribusi, Dewi mengaku siap melayani. Jika tak ada pesan khusus, maka akan disatukan dengan donatur lain dan dibagikan pada waktu dan tempat yang sudah direkomendasikan oleh tim internal. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.