Sukses

Selat Madura dan Misteri Ikan-Ikan yang Terdampar

Tercatat 10 peristiwa ikan-ikan besar terdampar di Selat Madura dan belum diketahui penyebabnya

Liputan6.com, Bangkalan - Seekor hiu paus ditemukan mati terdampar di bawah Jembatan Suramadu. Lokasi penemuan ikan bernama latin Rhincodon typus ini, masuk wilayah Dusun Sekar Bunguh, Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Bangkai hiu paus ini pertama kali ditemukan nelayan, Senin petang (17/7). Sempat ditarik ke pesisir, bangkai paus itu hayut lagi terbawa gelombang ke bawah jembatan esok harinya. Nelayan akhirnya mengikatnya dengan tali di salah satu tiang jembatan Suramadu.

"Waktu ditemukan sudah mati, mungkin sudah dua hari terdampar sebelum ditemukan," Kata Kholil, warga sekitar, Selasa, (18/7).

Menurut data Polsek Sukolilo, selain di bawah jembatan Suramadu, bangkai hiu paus juga ditemukan dua lokasi lain di sepanjang pesisir Laut Desa Sukolilo Barat.

Diperkirakan panjang ketiga hiu paus itu antara 4 hingga 6 meter. Hanya hiu paus di jembatan Suramadu yang kondisinya relatif utuh. Sementara di dua lokasi lain kondisi perut sudah terburai.

"Ini peristiwa pertama, hiu paus terdampar di bawah Suramadu," kata Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Aipda Tofan Firgiawan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diteliti Tim Peneliti FKH Unair

Lembaga Uni Internasional Konservasi Alam, telah memasukkan Hiu Paus dalam daftar hewan yang terancam punah. Ukurannya yang besar membuat ikan ini rentan terluka. Banyak kasus Hiu Paus terluka akibat terkena baling-baling kapal, membentur bagang ikan hingga melahap jaring nelayan.

Hiu Paus menyukai perairan tropis karena berlimpahnya makanan yaitu ikan kecil dan plankton. Karena itu ikan terbesar di dunia ini sering muncul di perairan Indonesia. Selat Jawa menjadi salah satu kawasan Hiu Paus mencari makan.

Terdamparnya Hiu Paus ini tengah diteliti sebuah Tim dari Fakultas Kedokteran Hewan Unair Surabaya. Tim Peneliti ini beranggotakan 12 orang. Selain dari Unair, tiga peneliti dari Universitas Trunojoyo Madura juga terlibat.

"Yang kita lakukan saat ini adalah mengautopsi ikan yang mati, untuk mengetahui apakah mati karena terdampar di perairan dangkal, atau sudah mati di tengah laut, lalu terbawa arus ke pesisir," Kata Dokter Hewan Bilqista Ari Putra, tim peneliti dari FKH Unair.

Menurut catatan Unair, ada 10 peristiwa ikan besar berbagai jenis terdampar di perairan Jawa Timur khusus selat Madura.

Yang terbanyak terjadi 2021 lalu, di mana 52 ekor Paus Pilot terdampar di Pesisir Pantai Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan.

"Kenapa jalur selat Madura ini sering membuat ikan-ikan terdampar, jenis-jenis berbeda-beda, tapi lokasinya sama di selat Madura. Dengan banyaknya penelitian, semoga bisa ditemukan penyebabnya," dia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini