Sukses

Kades di Madura Diteror Letusan Sepulang Pengajian

Ada lubang mirip bekas tembakan di pintu mobil kades.

Liputan6.com, Bangkalan - Hari yang buruk memang tak ada dalam kalender. Jumat malam (28/4) lalu, menjadi hari yang buruk bagi Syaifudin, kepala Desa Kelbung, Kabupaten Bangkalan. Ia ketiban musibah sepulang dari pengajian. Mobilnya diduga jadi sasaran tembak orang tak dikenal.

Beruntung, tujuh orang dalam mobil, termasuk istri dan anak Syaifudin selamat. Tak ada yang terluka. Rupanya letusan keras itu tak berhasil menembus mobil warna putih itu.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 22.30 WIB. Ketika mobil melintas di dekat jembatan Desa Kelbung, Kecamatan Galis, terdengar suara letusan yang dibarengi hantaman keras ke sisi kanan mobil.

Setelah dicek, ternyata ada lubang di pintu sopir, tetapi tak tembus. Melihat posisinya, pelaku tampaknya mengincar sopir. Saat berangkat pengajian Syaifudin menyetir sendiri mobilnya, tetapi ketika pulang gantian adik sepupunya di belakang kemudi.

"Mesti tak tembus, adik saya sempat merasakan getaran dan hawa panas di pahanya," tutur Syaifudin saat menceritakan kembali peristiwa itu, Selasa (2/5/2023).

Esok harinya, Syaifudin langsung membuat laporan ke Polres Bangkalan. Tim INAFIS polisi pun telah mendatangi lokasi. Dia berharap peristiwa ini mendapat atensi dari polisi karena menjadi ancaman untuk dirinya dan keluarganya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kelbung dan Penembakan

Bila nantinya hasil penyelidikan polisi menyatakan peristiwa yang dialami Kelbung Syaifudin ini adalah penembakan, maka akan menambah daftar peristiwa penembakan yang terjadi di Desa Kelbung.

Peristiwa serupa pernah terjadi 30 Agustus 2021 lalu di dekat SDN Kelbung 1. Suasana malam yang tenang, tiba-tiba buyar oleh suara letusan.

Ketika warga keluar menuju sumber suara, mereka menemukan seorang pria tewas tergeletak di jalan dan satu korban lain ditemukan di pinggir sungai. Satu tewas dibacok, satu lagi tewas ditembak.

Hingga kini penyidik Satreskrim Polres Bangkalan belum mampu mengungkapkan kasus tersebut. Minimnya bukti di TKP dan tak adanya saksi menjadi kendala utama penyelidikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.