Sukses

Deretan Tari Tradisional Indonesia yang Dikenal Mistis

Sebagai negara multikultural, beberapa daerah di Indonesia memang memiliki tarian mistis yang biasanya digunakan sebagai sarana ritual atau pemujaan arwah leluhur.

Liputan6.com, Yogyakarta - Seni tari menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki Indonesia. Dari beberapa tari tradisional tersebut terdapat beberapa tarian yang dikenal memiliki unsur mistis.

Sebagai negara multikultural, beberapa daerah di Indonesia memang memiliki tarian mistis yang biasanya digunakan sebagai sarana ritual atau pemujaan arwah leluhur.

Berikut beberapa tari tradisional Indonesia yang dikenal memiliki unsur mistis:

1. Tari Calon Arang

Tari calon arang yang berasal dari Bali akan memperlihatkan kesaktian penarinya. Para penari tersebut kebal saat ditusuk keris, paku, beling, dan golok.

Kesaktian ini berasal dari arwah leluhur yang merasuki tubuh para penarinya. Tak jarang, penonton juga akan mengalami kerasukan dan memamerkan kesaktiannya.

2. Tari Jaran Kepang

Tari jaran kepang atau kuda lumping berasal dari Pulau Jawa. Tarian ini cukup menyeramkan karena sang penari akan kerasukan dan bertindak liar di tengah tarian.

Saat kerasukan, penari akan kebal dari semua benda tajam, seperti keris, golok, pecahan kaca atau beling, paku, jarum, dan lainnya. Tak jarang, para penari juga akan memakan benda-benda tajam tersebut. Tak jarang, penari juga akan memakan ayam hidup di depan penonton.

3. Tari Kecak

Tari Kecak merupakan salah satu tarian yang populer di Indonesia hingga mancanegara. Tarian yang biasa dibawakan oleh rombongan para laki-laki ini juga tak luput dari kepercayaan pengaruh mistis.

Tari kecak diyakini berkaitan dengan unsur mistis. Pasalnya, ada ritual semacam perizinan atau menghormati para leluhur agar pentas dan tarian berjalan baik dan lancar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tari Seblang

4. Tari Seblang

Tari Seblang merupakan tarian yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi. Tarian yang menjadi simbol rasa syukur masyarakat kepada tuhan ini berkaitan dengan arwah roh halus.

Penari yang mementaskan tarian ini akan dirasuki arwah roh halus, sehingga akan terus menari setiap malam. Ia bahkan akan menari selama tujuh hari berturut-turut.

Tari seblang terdiri dari dua jenis, yakni tari seblang bakungan dan tari seblang olehsari. Tari seblang bakungan dipentaskan oleh penari berusia diatas 50 tahun, sedangkan tari seblang olehsari dipentaskan oleh penari muda yang belum haid.

5. Tari Sigale-Gale

Tarian sigale-gale merupakan tarian yang dilakukan oleh sebuah boneka kayu yang dipahat menyerupai bentuk manusia. Boneka kayu tersebut didandani dengan pakaian adat khas Suku Batak.

Boneka sigale-gale digerakkan oleh manusia yang berada di belakangnya. Menurut legenda masyarakat Suku Batak, Sigale-gale adalah putra tunggal kesayangan dari Raja Rahat yang meninggal karena sakit.

Karena rasa sedihnya, sang raja membuat boneka kayu yang menyerupai sigale-gale untuk mengobati rasa rindunya. Sebelum mulai pentas, para penggerak boneka ini harus melakukan ritual pemanggilan arwah sigale-gale dari alam kematian terlebih dulu.

6. Tari Sitren

Tari sintren berasal dari pesisir utara Pulau Jawa, seperti Pemalang dan Cirebon. Tarian ini erat kaitannya dengan sosok Dewi Lanjarsari, yaitu ratu penguasa pantai utara di Pulau Jawa.

Tarian ini harus dimainkan oleh seorang wanita muda yang masih perawan dan berasal dari keluarga penari. Sebelum mulai menari, sang penari akan diikat dan dimasukkan ke dalam sangkar untuk kemudian dibacakan doa-doa dan mantra.

Saat sangkar dibuka, sang penari pun akan berlenggak-lenggok dengan wajah yang lebih cantik dan sensual karena telah dirasuki oleh sosok Dewi Lanjarsari.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.