Sukses

7 Menu Buka Puasa Khas Medan yang Dapat Menggoyang Lidah

Berikut menu buka puasa Medan yang wajib dicoba.

Liputan6.com, Medan - Medan menjadi salah satu kota yang dikenal akan beragam kuliner yang lezat. Terlebih saat Ramadan seperti ini, ada banyak menu buka puasa khas Medan yang dapat menggoyang lidah.

Menu buka puasa khas Medan cukup beragam, mulai dari makanan tradisional bercita rasa asin, pedas, hingga manis. Dikutip dari berbagai sumber, berikut menu buka puasa Medan yang wajib dicoba.

1. Mi Gomak

Mi Gomak merupakan salah satu makanan khas Medan, Sumatra Utara. Sekilas tampilan dan tekstur kuliner khas Batak ini mirip dengan spageti kuliner khas Italia, sehingga mi gomak kerap disebut sebagai spageti khas Batak.

Tekstur mi gomak juga mirip dengan spageti, yaitu terasa kenyal dan tidak gampang patah ketika dimasak. Mi gomak dibuat dari mi lidi, yaitu mi mentah dari tepung terigu yang dibentuk seperti batang lidi tebal yang tegak dan lurus.

Sementara perbedaannya tentu saja ada pada bumbu yang berempah, terutama aroma bumbu merica khas Toba bernama andaliman. Andaliman merupakan jenis rempah yang hanya bisa ditemukan di wilayah Sumatra Utara.

Mi gomak biasanya disajikan dalam dua pilihan menu, yaitu mi gomak goreng atau mi gomak kuah. Sebagai pendamping, mi gomak dapat dinikmati bersama tempe goreng, tahu goreng, telur ayam atau telur bebek rebus, ubi goreng, dan pisang goreng.

Beberapa kuliner juga kerap disajikan dengan campuran mi gomak, sebagai pada gado-gado atau pecel, dan tambahan isian pada lontong medan. Mi gomak dapat ditemukan hampir di semua daerah di Sumatera Utara.

2. Bubur Pedas

Menu buka puas khas Medan selanjutnya adalah bubur pedas. Menu ini identik dengan budaya Melayu khas Deli yang bermukim di Medan.

Bubur pedas sudah disajikan sejak 1909 sebagai menu berbuka puasa di lingkungan Kesultanan Deli. Tepatnya pada era Tuanku Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alam Syah.

Selain punya riwayat sejarah yang panjang, rasa bubur pedas juga punya daya pikat yang berbeda dibanding bubur-bubur lain. Sesuai namanya, bubur pedas punya rasa yang pedas dan bisa menghangatkan tubuh.

Keunikan itu berasal dari bahan rempah-rempah, mulai dari kunyit, temu kunci, temu hitam, jintan serai, temu mangga, dan rmasih banyak lagi. Aneka rempah-rempah tersebut disajikan bersama kentang, wortel, dan tauge.

Selain memiliki citarasa yang khas, bubur ini pun bisa menyehatkan tubuh. Namun, bubur pedas mulai langka di pasaran. Kuliner Medan ini hanya tersaji di momen-momen tertentu, misalnya bulan Ramadan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pakat

3. Pakat

Pakat adalah olahan dari rotan muda asal Tapanuli Selatan yang cocok jadi menu buka puasa. Sebelum dimakan, pakat biasanya dibakar terlebih dahulu selama 1 jam, lalu dikuliti dan diambil dagingnya yang berwarna putih.

Bagian yang berwarna putih itulah yang disantap sebagai menu buka puasa. Pakat punya tekstur yang lembut, cocok apabila disantap dengan nasi sebagai lalapan.

Pakat bercita rasa pahit, sehingga cocok digabungkan bersama sambal tuk-tuk khas Tapanuli Selatan. Meskipun pahit, pakat bisa meningkatkan selera makan seseorang.

4. Toge Panyabungan

Toge panyabungan adalah menu buka puasa bercita rasa manis dan menyegarkan. Seklias, penampilan kudapan ini mirip seperti es cendol atau es dawet.

Dalam semangkuk toge panyabungan terdapat toge yaitu bulir-bulir pendek dari tepung beras ketan berwarna hijau seperti cendol. Kemudian sajian ini dilengkapi dengan beras pulut, gula merah, candil, dan lupis.

Toge panyabungan telah terkenal di Mandailing Natal sejak 1940. Di tempat asalnya, toge panyabungan disajikan disajikan dengan sebongkah es batu.

Sementara di Medan, menu berbuka ini disajikan dalam kondisi hangat. Supaya makin gurih, sebelum disajikan toge panyabungan disiram terlebih dahulu dengan kuah santan dan air gula aren.

Meskipun sudah cukup lama, eksistensi toge panyabungan tetap hidup hingga sekarang. Bahkan pada 2017 lalu, toge panyabungan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Sumatera Utara.

5. Dolung-Dolung Parapat

Dolung-Dolung Parapat adalah makanan khas Batak Toba yang mirip dengan lapet. Komposisi kedua kudapan itu pun sama, yaitu beras, gula merah, dan kelapa.

Bedanya, menu berbuka puasa khas Medan ini disajikan dengan porsi yang padat, menyantap seporsi dolung-dolung ini cukup mengenyangkan. Bentuk dolung-dolung yang bulat dan padat ternyata menyimbolkan kemufakatan, tekad yang bulat, serta mengikat hati dan jiwa para keluarga yang hadir dalam suatu acara adat.

Dolung-dolung masih eksis dan bisa ditemukan pada hajatan ataupun acara adat di daerah Parapat hingga saat ini.

 

3 dari 3 halaman

Jongkong

6. Jongkong

Jongkong adalah menu buka puasa yang paling populer di Medan. Kudapan ini bercita rasa manis dan lembut, tak heran jongkong banyak diserbu selama bulan Ramadan.

Jongkong terbuat dari tepung beras yang dicampur air, lalu dimasak hingga mengental. Agar makin harum dan punya sentuhan warna, ditambahkan daun pandan dalam adonan jongkong.

Setelah matang, adonan dibiarkan dingin dan mengental dulu baru dibungkus daun pisang dengan isian gula kelapa dan aren. Setelah dibungkus, jongkong kemudian dikukus.

Setelah matang, jongkong disajikan dengan paduan santan gurih dan sirup gula aren. Sudah terbayang bukan, rasa manis, gurih, dan legit bersatu-padu dalam lezatnya jongkong

7. Roti Jala Kuah Kari

Menu buka puasa khas Medan yang selanjutnya adalah roti jala kuah kari. Sesuai namanya, roti ini berbentuk seperti jala (renda).

Roti pada kuliner ini terbuat dari tepung roti, telur ayam, susu cair, dan mentega, tekstur kudapan ini lembut dan sedikit kenyal. Roti jala yang sudah dicetak dimakan bersama kuah kari yang kaya rempah, seperti bawang bombay, cabai merah kering, serai, daun jeruk, bawang merah, bawang putih bakar, kemiri, jintan, dan bunga lawang yang disangrai. Kekayaan rempah itu menguarkan aroma yang harum dan menggugah selera. Kuah kari yang kental biasanya berupa kuah ayam ataupun kambing.

Kuah ini nantinya disiram ke atas roti jala lalu ditaburi acar nanas dan ketimun sebagai penetral rasa lemak pada kuah kari. Roti jala yang tawar rasanya sangat cocok dipadukan dengan kuah kari yang kaya bumbu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.