Sukses

'Willow Project', Proyek Kontroversial AS yang Disebut Bisa Hancurkan Bumi, Apa Itu?

Hal ini membuat masyarakat Amerika Serikat dan aktivis lingkungan dari seluruh dunia menyerukan petisi 'Stop Willow Project'.

Liputan6.com, Yogyakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden tengah mendapatkan sorotan karena menyetujui Willow Project. Willow project adalah proyek pengeboran minyak berskala besar di Alaska yang disebut bisa menyebabkan kerusakan bumi yang parah.

Hal ini membuat masyarakat Amerika Serikat dan aktivis lingkungan dari seluruh dunia menyerukan petisi 'Stop Willow Project'. Menurut New York Post, Presiden Biden sudah menyetujui proyek tersebut pada 13 Maret 2023 lalu.

Pihak yang ditunjuk untuk menjalankan proyek, ConocoPhillips, pun bakal melakukan pengeboran minyak dalam skala besar di Alaska. Alaska merupakan negara bagian terbesar Amerika Serikat yang lokasinya dekat dengan Kutub Utara.

Terdapat tiga lokasi pengeboran yang terdiri dari 219 titik yang akan dijalankan. Menurut ConocoPhillips, proyek ini bernilai 8 miliar dolar AS.

Proyek ini akan mampu memproduksi 180 ribu barel minyak per hari. Diperkirakan proyek ini akan membuat ekonomi Amerika Serikat membaik karena tingginya jumlah minyak yang diproduksi sekaligus besarnya jumlah pajak yang didapatkan.

Meski demikian, proyek ini tetap saja dianggap dapat menyebabkan kerusakan bumi, sehingga banyak pihak yang menentang. Salah satu yang menentang proyek ini adalah Organisasi Natural Resources Defence Councel yang menyebut proyek ini akan menghancurkan bumi di masa depan.

Dalam akun Twitternya @NRDC, NGO ini menyebut Willow Project hanya akan menambah parah krisis iklim dan meneruskan ketergantungan kita terhadap perusahaan minyak besar. Dampak yang didapat pun akan semakin menghancurkan planet bumi.

Mengutip dari laman Well Good, peoyek ini akan memproduksi 239 juta metric ton CO2. Angka ini setara dengan emisi karbon yang dibuat 30 juta rumah dalam setahun.

Selain itu, alam di sekitar lokasi pengeboran minyak bumi juga diperkirakan akan rusak. Selain tanah yang dibor, sumber air bersih juga akan menghilang. Alhasil, ekosistem alami yang selama ini ramah bagi hewan dan tumbuhan di Alaska pun akan hilang.

Keputusan Biden untuk menyetujui proyek ini juga semakin dipertanyakan. Pasalnya, pada kampanye kepresidenannya pada 2020 lalu, ia berjanji tidak lagi membuka pengeboran minyak dan gas baru.

Sejauh ini, banyak petisi yang sudah ditandatangani oleh para penolak proyek ini. Diharapkan, petisi tersebut dapat menghentikan Willow Project.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.