Sukses

Indeks Kegemaran Baca di Riau Cuma 55,3%, Butuh Kolaborasi Bangun Budaya Baca

Bangsa yang maju tidak hanya terlihat dari sumber daya alam yang melimpah, tapi juga masyarakatnya yang literat dan punya budaya baca.

Liputan6.com, Jakarta - Bangsa yang maju tidak hanya terlihat dari sumber daya alam yang melimpah, tetapi juga masyarakat yang literat dan aktif berperan pada kemajuan budaya baca. Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution saat membuka talkshow Duta Baca Indonesia di Perpustakaan Soeman HS, Riau, Senin (13/3/2023).

Edy lebih jauh mengatakan, Pemda Riau terus mengimbau seluruh kepala daerah untuk bersinergi dan berkolaborasi berupaya meningkatkan budaya kegemaran membaca dan literasi masyarakatnya.

"Nilai indeks kegemaran membaca di Provinsi Riau di tahun 2022 berada pada angka 55,03 persen atau kategori sedang. Inginnya angka ini terus mengalami peningkatan sehingga diperlukan kesadaran aktif stakeholder daerah. Karena dengan literasi yang baik, kesejahteraan masyarakat akan meningkat," katanya.

Oleh karena itu, dirinya mendukung program perpustakaan berbasis inklusi sosial yang digalakkan Perpustakaan Nasional yang memfasilitasi masyarakat dengan kekuatan potensi masyarakat dan keragaman alam.

Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengamini yang disampaikan Wagub Riau. Syarif Bando menegaskan bahwa saat ini literasi bukan hanya keahlian baca-tulis saja.

"Padahal literasi merupakan kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu subjek ilmu pengetahuan tertentu yang dapat diimplementasikan dengan inovasi dan kreativitas untuk memproduksi barang dan jasa yang berkualitas dan dapat digunakan dalam persaingan global," kata Syarif.

Provinsi Riau, menjadi lokasi ketiga yang didatangi Duta Baca Indonesia Gol A Gong lewat kegiatan safari literasinya. Di setiap lokasi perhelatan talk show, Gol A Gong selalu mengajak peserta yang hadir untuk aktif menuliskan ide-ide serta imajinasinya ke dalam bentuk tulisan agar diketahui banyak orang.

"Pepatah mengatakan jika kita ingin mengenal dunia maka membacalah dan jika kita ingin dikenal dunia maka menulislah," kata Plt Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Dewi Kartikasari.

Safari literasi DBI juga turut menghadirkan penulis berbakat Fahrunnas MA Jabbar dan penerima manfaat perpustakaan berbasis inklusi sosial Yuli Astuti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.