Sukses

2 Versi Sejarah Hari Valentine yang Populer di Dunia

Sampai saat ini masih belum tahu cerita mana yang memang benar menghasilkan acara Valentine.

Liputan6.com, Yogyakarta - Bulan Februari identik dengan perayaaan Hari Valentine atau hari kasih sayang. Hari Valentine biasanya dirayakan dengan orang-orang tercinta, menghabiskan waktu bersama, dan bertukar hadiah ataupun mengirimkan kartu ucapan bernadakan ungkapan kasih sayang.

Hari Valentine juga tak lepas dari aneka cokelat dan bunga yang manis. Namun, sayangnya sejarah Hari Valentine tak semanis itu. Dikutip dari laman jurnal berujudul Valentine itu Tentang Perlawanan, Bukan Kasih Sayang (2012) oleh Ferdiansyah R, ada beberapa sumber sejarah menegai perayaan Hari Valentine.

Sejarah Hari Valentine Menurut Festival Lupercalia

Sejarah Hari Valentine pertama menyebutkan perayaan ini berasal dari sebuah festival. Ada beberapa versi legenda yang menyatakan berita ini.

Meski, sampai saat ini masih belum tahu cerita mana yang memang benar menghasilkan acara Valentine. Salah satunya adalah Festival Lupercalia ini, sudah menjadi tradisi bangsa Romawi kuno yang tidak terlepas dengan hal-hal yang berbau seks.

Kebenaran ini pernah ditulis oleh J A North dalam The Journal of Romance to this volume 98 2008. Selain itu Lupercalia merupakan tradisi nenek moyang Romawi kuno yang tidak bermoral dan tidak melambangkan kehangatan atau kasih sayang sama sekali.

Namun, pada sebuah waktu tradisi ini diubah menjadi lebih baik. Festival Lipercalia yang seringkali dilakukan dianggap sebagai salah satu tradisi untuk menghormati Dewa kesuburan pada zaman pra Romawi.

Lupercalia ini umumnya dirayakan pada tanggal 15 Februari, sedangkan Valentine dirayakan satu hari sebelumnya yakni pada tanggal 14 Februari.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sejarah Hari Valentine Menurut St Valentine dan Claudius II

Sejarah pertama datang dari seorang pendeta dari Roma bernama Valentine, yang memiliki akhir tragis. Legenda ini menceritakan bahwa Valentine dipukuli dan berakhir dipancung pada tanggal 14 Februari 278 Masehi.

Bentuk eksekusi ini merupakan sebuah hukuman karena pendeta Valentine dianggap menentang kebijakan seorang Kaisar bernama Claudius II. Berdasarkan sejarah, Claudius II ini dikenal kejam setelah membuat Roma terlibat dalam berbagai pertempuran berdarah.

Hal ini agar Roma selalu menang dalam peperangan. Sehingga, sang Kaisar harus menunjukkan memiliki tentara yang kuat.

Namun hal tersebut ternyata sulit untuk diwujudkan, karena menurut sang Kaisar bala tentaranya enggan pergi ke medan perang karena terikat pada istri atau kekasih mereka. Untuk mengatasinya Claudius II melarang semua bentuk pernikahan serta pertunangan yang ada pada Roma.

Sayangnya pendeta Valentine ini menentang kebijakan tersebut, ia berusaha secara diam-diam menikahkan pasangan muda. Tindakan ini ketahuan dan pada akhirnya pendeta Valentine ditahan serta dihukum, kemudian tubuhnya dipukul hingga dipancung.

Hukuman ini menjadikan sebuah tanda sebagai peringatan atau perayaan yang dilakukan setiap tanggal 14 Februari. Sejarah Valentine yang sebenarnya ini memang lebih banyak dipercaya, karena legenda yang beredar menyebutkan bahwa Valentine meninggalkan catatan perpisahan untuk putri penjaga penjara yang menjadi temannya.

Dengan tulisan 'From Your Valentine' ini menjadi populer dan banyak menginspirasi. Atas jasanya, Valentine dinobatkan sebagai orang suci hingga disebut sebagai Santo Valentine. Terlepas dari Festival Lupercalia atau legenda kSanto Valentine. Valentine's Day sendiri menjadi sebuah perayaan atau budaya yang banyak dilakukan oleh berbagai negara termasuk di Indonesia.

Banyak hal yang digunakan untuk melambangkan Valentine mulai dari cokelat, kartu, bunga, ataupun ornamen berbentuk hati.

3 dari 3 halaman

Sejarah Simbolisasi Valentine

Sejarah simbolisasi Valentine juga tidak kalah penting. Seorang pria sebagai Duke Charles of Orleans menulis apa yang dianggap sebagai kartu Valentine tertua.

Ia dipenjara di Tower of London setelah ditangkap di Inggris pada 1415. Charles menuliskan sebuah surat cinta berima untuk istrinya yang kini disimpan di British library.

Karena legenda tersebut muncul, maka banyak masyarakat yang terinspirasi dan memunculkan kebudayaan untuk memberikan ungkapan rasa sayang ketika Valentine tiba. Sedangkan, untuk asal-usul cokelat Valentine bermula pada abad ke-17 yang dilakukan oleh masyarakat di Eropa dan Amerika Tengah.

Kudapan manis merupakan salah satu makanan yang bisa diberikan kepada mereka yang disayang sebagai ungkapan cinta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.