Sukses

Mensos Risma Pertanyakan Rumah Relokasi yang Tak Ditempati Korban Banjir Manado

Kedatangan Mensos Tri Rismaharini di Manado, untuk mengecek kondisi masyarakat pascabencana banjir dan longsor yang terjadi pada Jumat (27/1/2023) pekan lalu.

Liputan6.com, Manado - Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini, Selasa (31/1/2023), melihat langsung kondisi masyarakat Kota Manado, Sulut, yang terdampak bencana banjir dan longsor.

Kedatangan Mensos Tri Rismaharini di Manado, untuk mengecek kondisi masyarakat pascabencana banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Jumat (27/1/2023) pekan lalu.

Tri Rismaharini yang didampingi Wali Kota Manado Andrei Angouw ikut memantau fasilitas dapur umum yang memproduksi 4.200 paket makanan setiap hari untuk 1.400 masyarakat yang mengungsi.

Mantan Wali Kota Surabaya ini juga berdialog dengan warga terkait keberadaan rumah relokasi khusus untuk masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.

Rumah relokasi tersebut dibangun di Kelurahan Pandu, Kecamatan Bunaken Kota Manado, dengan fasilitas sebanyak lebih dari 2.000 unit rumah.

"Saya ketemu Pak Wali Kota Manado, saya tanya kenapa warga tidak mau pindah di Pandu? Ternyata, kualitas rumah jelek, infrastruktur jelek," ujar Risma.

Untuk mendukung proses relokasi ini, Kementerian Sosial RI akan membantu Pemkot Manado untuk melakukan perbaikan unit rumah sehingga menjadi layak tinggal dengan total anggaran senilai Rp2 miliar.

Angka tersebut sebelumnya ditata Pemkot Manado pada APBD 2023. Dengan adanya bantuan Kementerian Sosial ini, maka uang yang diplot Pemkot Manado pada APBD 2023 akan dialihkan untuk membangun fasilitas lainnya di kompleks rumah relokasi, seperti infrastruktur jalan, lampu penerangan, dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan.

"Pak wali kota bilang ada anggaran Rp2 miliar. Pokoknya kalau saya punya data nolnya (data mutlak yang sudah tidak dapat diubah) saya akan bantu perbaikan," ujarnya.

Dengan demikian, dana Rp2 miliar yang ditata Pemkot Manado bisa digunakan untuk infrastruktur lainnya. Bantuan Kemensos RI ini siap ditindaklanjuti Pemkot Manado dengan penyiapkan data yang dimintai Mensos Tri Rismaharini.

Andrei Angouw mengatakan, kompleks rumah relokasi di Kelurahan Pandu merupakan salah satu solusi untuk meminimalisasi dampak banjir. Sebanyak 2.000-an unit rumah disiapkan bagi masyarakat yang masih tinggal di bantaran sungai. Namun, hingga akhir 2022, baru 500 unit yang terisi.

"Pertama kita akan membuat yang di Pandu itu layak sehingga masyarakat yang tinggal di bantaran sungai bisa pindah ke sana," ujarnya sambil menambahkan, proses relokasi masyarakat masih akan dilakukan secara bertahap.

 

Simak juga video pilihan berikut: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.