Sukses

Apa Arti 'Dirujak' Warganet?

Asalah satu bahasa gaul atau istilah gaul yang sedang ramai dibahas di media sosial Twitter yaitu istilah 'dirujak'.

Liputan6.com, Bandung - Bahasa gaul sudah ada banyak sekali entah dari mana asalnya. Bahasa-bahasa gaul tersebut sering terbentuk terutama karena dampak dari media sosial.

Salah satu media sosial yang saat ini sering memunculkan bahasa-bahasa gaul baru adalah media sosial Twitter dan TikTok. Twitter bahkan sudah lama sekali sering membuat istilah-istilah baru yang hanya dipahami oleh sesama penggunanya.

Biasanya hal tersebut dibuat karena karakter huruf yang bisa digunakan Twitter cukup terbatas.

Salah satu istilah gaul yang sedang ramai dibahas di media sosial Twitter yaitu 'dirujak'. Hal tersebut kembali digunakan banyak pengguna Twitter setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyinggung mengenai netizen julid.

Kenapa netizen pada julid suka ngerujak? Ya itulah masalah kita bersama. Bahkan juara terkasar se Asia Pasifik. Tipe begitu ada kelompok mana-mana. Pemilik akun tidak ada daya mengontrol jempol follower. Yang ada adalah konsisten mengedukasi agar selalu sopan penuh adab,” tulisnya di akun Twitter @ridwankamil.

Rujak yang sering digunakan sebagai bahasa gaul di media sosial bukan berarti rujak makanan yang rasanya pedas, asam, dan manis. Tapi rujak yang menjadi istilah gaul ini ternyata mempunyai arti lain.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri kata dirujak tidak ada. Sementara kata aktifnya, 'merujak' berarti memakan rujak. Maka dari itu, kata ini menjadi kata gaul yang hanya digunakan oleh orang-orang yang memahaminya saja.

Melansir dari berbagai sumber 'dirujak' ternyata merupakan bahasa slang atau bahasa gaul yang mengarah pada perisakan. Meski tidak ada asal usul dari kata dirujak yang mempunyai arti dirisak, tetapi menggunakan kata rujak seperti menggambarkan makanan tersebut yang identik dengan salah satu jenis rujak yang pembuatannya dengan cara ditumbuk sampai hancur.

Sehingga, dirujak menggambarkan kesan seperti ditumbuk-tumbuk sampai hancur. Namun, menggunakan kata-kata atau tindakan yang seringkali menyakitkan bahkan kelewat batas sehingga membuat orang yang dirujak tersebut merasa dirundung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.