Sukses

Alami Patah Kaki dan Tangan, Bocah Korban Kecelakaan di Pekanbaru Kembali 'Membakar' Asa

Bocah 12 tahun yang sempat lumpuh karena kecelakaan lalu lintas kini sudah mulai berjalan dan ingin belajar langsung di ruangan sekolah.

Liputan6.com, Pekanbaru - Beberapa bulan lalu, Ayu Sasmita hanya bisa terbaring di kasur rumah neneknya di Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Korban kecelakaan lalu lintas berumur 12 tahun itu bahkan tidak bersekolah karena patah tulang kaki dan tangan. 

Kini, kondisi remaja yang disapa Mita tersebut semakin membaik. Dia rutin melatih kakinya berjalan dengan bantuan tongkat jepit di tangan.

Kembali disambangi Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto, Sabtu petang, 3 Desember 2022, Mita mengumbar senyum dari depan rumahnya.

"Bagaimana kabarnya Mita, hebat ya sudah bisa keluar rumah," ujar Sunarto. 

Berbincang didampingi neneknya di depan rumah, Mita mengutarakan niat belajar di ruangan sekolah kepada Sunarto. Apalagi beberapa bulan ke depan sudah memasuki ujian akhir untuk kelulusan sekolah dasar. 

Keinginan ini sudah diutarakan Mita usai menjalani operasi patah tulang kaki dan tangan. Kemauannya makin kuat setelah menjalani beberapa kali terapi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau. 

Bak gayung bersambut, mendukung semangat Mita, Sunarto menghadiahi Mita sebuah tas sekolah, lengkap dengan sepatu yang akan dipakai nanti.

Kepada Sunarto, Mita bercerita kondisinya sudah jauh lebih baik dari beberapa bulan sebelumnya.

"Sudah bisa berdiri sendiri Pak," ucap Mita sambil berdiri dan melangkah dengan hati-hati di depan Sunarto. 

"Udah bisakan Pak, coba lihat ni," lanjut Mita disambut gelak tawa dari Sunarto. 

 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terima Kasih

Mita berterima kasih kepada Sunarto atas bantuan selama ini. Pasalnya, sejak mengalami kecelakaan, sang penabrak hanya membawanya berobat alternatif. 

Mita tidak bisa berobat ke rumah sakit karena kondisi ekonomi keluarganya. Ayahnya bekerja serabutan sementara ibunya sudah meninggal dunia. 

Mita terlihat bahagia menerima tas sekolah yang diberikan Sunarto. Tas itu akan digunakan pada hari pertama jika sudah sekolah nanti.

"Coba buka," sebut Kombes Sunarto. Diraihnya tas tersebut oleh Mita.

Pada 5 Desember 2020, Sunarto menyebut Mita sudah mengikuti ujian secara daring. Sebelum itu, Mita sudah meminta doa kepada Sunarto agar bisa mengikuti ujian dengan baik. 

"Yang rajin belajar, tetap semangat sehingga bisa menjadi dokter sebagaimana cita-cita Mita," imbuh Sunarto.

Sunarto mengatakan, Mita merupakan anak yang cerdas. Namun karena kecelakaan, psikologis Mita menurun, apalagi sepekan sebelumnya sang ibu meninggal dunia. 

"Sekarang sudah mulai semangat lagi, semoga bisa kembali seperti sedia kala," ucap Sunarto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.