Sukses

Jerit Warga Dusun Cimuncang di Balik Proyek Nasional Bendungan Sadawarna

Saat ini warga belum bisa melakukan rutinitasnya seperti bekerja ataupun anak-anak untuk pergi ke sekolah, karena terkendala akses jalan satu-satunya itu.

Liputan6.com, Sumedang - Warga Dusun Cimuncang, Kecamatan Surian Kabupaten Sumedang terpaksa membuka akses jalan sendiri dengan seadanya. Karena jalan utama yang biasa dilalui terendam, akibat luapan Bendungan Sadawarna.

Meskipun akses jalan yang menghubungkan Desa Surian-Nanjungwangi selesai dibuat, namun belum bisa dilalui oleh warga karena hanya bermodalkan tanah dan bebatuan.

"Untuk sementara udah jadi, cuman hanya bisa dilewati roda dua. Itupun belum bisa, soalnya jalan juga memang masih licin banyak batu yang pada keluar," kata Kepala Dusun Cimuncang, Rohim Gumilar saat dikonfirmasi, pada Minggu (4/12/2022).

Rohim menyampaikan, saat ini warga belum bisa melakukan rutinitasnya seperti bekerja ataupun anak-anak untuk pergi ke sekolah, karena terkendala akses jalan satu-satunya itu.

Adapun warga yang memaksakan melewati jalan tersebut, karena untuk memenuhi kebutuhan darurat seperti warga yang memiliki usaha warung dan yang bekerja di wilayah Kabupaten Subang.

Rohim pun menanggapi soal kabar Waduk Sadawarna yang akan diresmikan Presiden Jokowi. Dirinya berharap, sebelum peresmian itu berlangsung akses jalan untuk warga Kabupaten Sumedang-Subang, bisa segera digunakan kembali.

"Karna kan pada intinya buat apa itu diresmikan tapi akses kita masih tetap tidak bisa apa-apa," ungkapnya.

Lebih lanjut, Rohim menuturkan sebelumnya warga telah menerima kesepakatan dari pihak pengelola Waduk Sadawarna, yaitu dengan catatan tidak memutus akses jalan masyarakat.

Namun dalam perjalanannya, warga mengaku kecewa karena akses jalan baru yang dibangun pihak pengelola tak kunjung rampung. Sehingga mengganggu aktivitas warga yang mengharuskan melalui jalur tersebut.

Kendati pihak pengelola sudah menyediakan perahu karet dan motor perahu untuk akses darurat, diakui Rohim, sampai saat ini tidak ada alternatif lain, sedangkan kapasitas masyarakat yang memerlukan itu menjadi terbatas.

"Pada intinya tetap saja sebagai warga sekitar merasa dirugikan tentang pelaksanaan penutupan bendungan ini. Karena jalan akses utamanya ya memang tidak diperhatikan betul-betul, seolah-olah diabaikan," tuturnya.

Terlebih, di Dusun Cimuncang sendiri terdapat warga yang sedang mengadakan pembangunan sehingga memerlukan akses jalan kendaraan roda empat untuk mengangkut bahan bangunan.

Rohim menyebut, informasi didapat bahkan dalam dua minggu kedepan jalan tersebut masih belum bisa dilalui.

"Belum lagi kalau misal ada warga masyarakat yang sakit yang harus memerlukan pengobatan lebih jauh. Itu kan lebih sangat menyedihkan lagi, pada intinya kalau emang bener-bener pihak bendungan memperhatikan akses jalan ini. Tolong benar-benar pengerjaannya," ungkapnya.

Akses jalan yang dibangun warga tersebut, merupakan jalur yang sudah lama tidak digunakan lalu dibuka kembali. Jalan itu menghubungkan Desa Surian dan Desa Nanjungwangi. Namun dalam penggunaannya, akses tersebut bisa digunakan sebagai penghubung beberapa desa lainnya di Kecamatan Surian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.