Sukses

Rusia Alami Resesi Dampak Perang dengan Ukraina, Apa Itu Resesi dan Dampaknya?

Sembilan bulan Rusia dan Ukraina berperang baru-baru ini dikabarkan bahwa Rusia dilaporkan telah resmi resesi.

Liputan6.com, Bandung - Selama sembilan bulan Rusia dan Ukraina berperang, baru-baru ini dikabarkan bahwa Rusia dilaporkan telah resmi resesi. Melansir dari situs The Moscow Times, resesi di Rusia tersebut berdasarkan dari perkiraan badan statistik nasional Rosstat pada Rabu lalu.

Badan statistik pemerintahan setempat menyebutkan bahwa penyebab Rusia mengalami resesi dikarenakan ekonomi di sana telah menyusut selama dua kuartal berturut-turut. Output ekonomi di Rusia telah turun 4 persen dari Juli sampai September.

Penurunan tersebut terjadi terutama karena adanya penurunan perdagangan grosir, perdagangan ritel, pengiriman, pembuangan limbah, restoran, hingga hotel. Terjadinya sanksi dari Barat membuat pembatasan ekspor dan impor maka dari itu ekonomi Rusia menurun.

IMF serta Bank Dunia juga telah memperkirakan terjadinya penurunan PDB Rusia sebesar 3,4% dan 4,5%. Sebelumnya, Rusia juga sempat mengalami resesi teknis di akhir 2020 dan 2021, namun kemudian sempat mengalami peningkatan di awal 2022.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kemdikbud, resesi merupakan sebuah kelesuan dari kegiatan dagang, industri, dan sebagainya (seolah-olah terhenti); menurunnya (mundurnya, berkurangnya) kegiatan dagang (industri).

Resesi adalah sebuah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan di mana dalam waktu yang stagnan dan lama, dapat terjadi secara berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Terutama para ahli juga menyatakan bahwa resesi dapat terjadi karena ekonomi suatu negara mengalami peningkatan dalam jumlah pengangguran, penurunan ritel, Produk Domestik Bruto (PDB).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dampak Resesi

Sementara, mengutip situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dijelaskan bahwa resesi merupakan sebuah kondisi ketika perekonomian di suatu negara mulai memburuk.

Hal tersebut dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) negatif. Dampak yang bisa terjadi kepada suatu negara yang mengalami resesi adalah sebagai berikut:

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

1. Dampak ke pemerintahan

Jika dilihat dampak resesi dari skala pemerintahan, akan terjadi jumlah pengangguran yang meningkat dan pemerintah harus dapat menemukan solusi untuk mengakhiri resesi tersebut dan lapangan pekerjaan harus segera dibuka untuk para pengangguran.

Adapun sumber pendapatan suatu negara dari pajak dan non pajak dapat rendah bilamana tingginya pengangguran di suatu negara. Pemerintah bisa saja melakukan peminjaman dan dapat melonjak tinggi untuk dana kebutuhan pembangunan negara,

2. Dampak ke perusahaan

Dampak bagi perusahaan akan mengalami banyak sekali kerugiannya mulai dari mengalami kebangkrutan jika sumber daya riil, krisis kredit, dan jatuhnya harga aset berbasis utang. Hal tersebut dapat membuat bisnis menjadi gagal dan mengalami penurunan pendapatan yang drastis.

Jika perusahaan telah bangkrut, karyawan pun dapat di-PHK secara massal dan para pengangguran pun semakin bertambah.

3. Dampak ke pekerja

Sama halnya dengan sebelumnya, pekerja yang terkena PHK dapat menjadi pengangguran dan kebutuhan untuk dipenuhi dapat terganggu karena pemasukan utamanya telah hilang. Masalah ini tidak hanya mengganggu pada perekonomian namun juga lingkup sosial yang terjadi pada suatu negara.

4 dari 4 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.