Sukses

4 Warga Hilang dalam Kerusuhan Dogiyai Papua Tengah, 2 Peleton Brimob Diterjunkan

Sebanyak empat warga sipil hingga kini dilaporkan hilang dalam aksi anarkis yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah.

Liputan6.com, Dogiyai - Kapolres Dogiyai Kompol Samuel Tatiratu menyatakan saat ini dua peleton brimob sudah dikirim ke Dogiyai, Papua Tengah untuk membantu memperkuat keamanan usai aksi kerusuhan.

"Dua peleton brimob yang dikirim dari Nabire itu untuk memperkuat aparat keamanan di Dogiyai," kata Kompol Tatiratu kepada Antara, Minggu.

Kapolres Dogiyai yang mengaku masih dalam perjalanan menuju Dogiyai itu mengatakan, kerusuhan yang terjadi sesaat setelah adanya kecelakaan lalu lintas yang menewaskan bocah berusia lima tahun itu menyebabkan dibakarnya dua truk termasuk truk yang menabrak korban.

Selain itu, sekitar 82 rumah petak dan enam kantor dibakar, yakni Kantor BKD, Inspektorat Daerah, Dukcapil, Dinas Lingkungan Hidup, BPMK, dan Kantor Keuangan dibakar.

Warga juga mengungsi ke Polres dan Koramil Dogiyai, kata Tatiratu. Ketika ditanya tentang korban jiwa dalam kerusuhan tersebut, Kapolres Dogiyai mengakui memang ada laporan kehilangan anggota keluarga.

"Aparat keamanan saat ini masih mencari keberadaan warga yang dilaporkan belum kembali ke keluarganya," ujar Kompol Tatiratu.

Sekelompok massa, Sabtu (12/11), membakar truk yang diduga menabrak Noldi Goo, balita berusia lima tahun hingga meninggal dunia. Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIT di Kampung Ikebo, Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah.

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4 Warga Dilaporkan Hilang

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan sebanyak empat warga sipil hingga kini dilaporkan hilang dalam aksi anarkis yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah.

Dari laporan terungkap ada seorang ibu dengan dua anaknya dan seorang lainnya yang dilaporkan hilang oleh keluarga, kata Kombes Kamal di Jayapura, Minggu.

Dikatakan, aksi pembakaran diawali kasus kecelakaan lalu lintas yang menewaskan bocah berusia lima tahun yakni Noldi Goo (5 th) akibat ditabrak truk. Massa sempat melakukan pembakaran di beberapa titik termasuk kantor pemerintah dan rumah warga.

Bahkan Minggu dini hari massa masih melakukan pelemparan batu dan anak panah ke petugas yang berjaga-jaga sehingga anggota membalas dengan mengeluarkan tembakan peringatan untuk menghalau massa agar tidak mendekat ke arah petugas. Tercatat tiga orang terluka termasuk dua anggota Polres Dogiyai.

"Belum bisa dipastikan berapa besar kerugian akibat amuk massa karena rumah warga yang dibakar sekitar 80 an rumah petak dan dua truk, " kata Kamal.

Kombes Kamal mengatakan, saat ini situasi di Kabupaten Dogiyai berangsur-angsur kondusif namun anggota masih bersiaga terutama di sejumlah wilayah yang dianggap rawan. Dua pleton Brimob dari Nabire sudah dikerahkan ke Dogiyai untuk memperkuat aparat keamanan yang ada di wilayah itu.

"Mudah-mudahan kondisi keamanan kembali kondusif sehingga aktivitas masyarakat kembali normal," harap Kombes Kamal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.