Sukses

Perpus Instagramable Kota Samarinda Resmi Berdiri, Jadi Wadah Anak Muda Berkreasi

Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kota Samarinda resmi berdiri.

Liputan6.com, Samarinda - Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, bersama Wali Kota Samarinda Andi Harun meresmikan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kota Samarinda.

Gedung perpustakaan ini dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang pendidikan subbidang perpustakaan tahun 2021 senilai Rp10 miliar.

Saat peresmian, Kepala Perpusnas mengatakan pemerintah pusat memiliki tugas untuk memfasilitasi infrastruktur dalam mengimplementasikan dan mempercepat terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Salah satunya dengan pembangunan perpustakaan di Kota Samarinda.

"Kota Samarinda telah disiapkan pemerintah pusat dengan ibu kota negara (IKN) yang sebentar lagi akan beroperasi. Artinya, Samarinda harus mempersiapkan diri sebagai pintu gerbangnya Indonesia, menjelaskan kepada dunia tentang kebesaran dan kekayaan Indonesia," katanya di Jalan Kesuma Bangsa, Samarinda Kota, Kaltim, pada Selasa (20/9/2022).

Menurutnya, hal ini menjadi suatu kesempatan yang luar biasa bagi Samarinda untuk menjadi bagian dari percaturan global. "Tentu saja kesadaran masyarakat harus dibangun agar siap menjadi tuan rumah di negeri yang sangat kaya ini," lanjutnya.

Wali Kota Samarinda menyatakan, saat ini, perpustakaan bukan hanya menjadi tempat koleksi buku tetapi menjadi sarana berbagi informasi, tempat berkomunikasi serta wadah interaksi masyarakat dan pegiat literasi.

"Perpustakaan begitu penting dalam rangka tata kelola pembangunan dan pemerintahan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga daya saing kita sebagai bangsa Indonesia makin kompetitif dan mampu ikut dalam persaingan global," ungkapnya.

Lebih lanjut, Wali Kota Samarinda mengatakan, literasi yang kuat mampu mendorong manusia pada kegiatan produktif yang memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan kesejahteraan.

Oleh karena itu, program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial melalui pengembangan perpustakaan yang mengutamakan program pemberdayaan masyarakat, sangat tepat dijalankan di Samarinda. Sebagai informasi, program pemberdayaan masyarakat berbasis perpustakaan ini dijalankan Perpusnas sejak 2018.

"Saya optimis, apabila semua pihak dapat mendukung semua program yang dilaksanakan, maka transformasi perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan kegiatan masyarakat, akan menjadi poin yang penting dalam mendukung mewujudkan Samarinda sebagai Kota Pusat Peradaban," ungkapnya.

Usai acara, Wali Kota berharap perpustakaan dapat menjadi kebanggaan warga Samarinda bahkan kebanggaan Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Destinasi Anak-Anak Muda

Sementara itu, Wakil Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menjelaskan kurangnya bahan bacaan yang menarik masih menjadi kendala untuk meningkatkan literasi. Seperti halnya di daerah-daerah luar kota Samarinda dan Balikpapan serta daerah pedalaman.

"Ketika kita mengatakan masyarakat Indonesia kurang gemar membaca saya sebetulnya tidak percaya, apalagi kalau dilihat di Samarinda banyak anak-anak yang kreatif. Ternyata bukan saja mereka senang membaca, tapi masalah utamanya bahan bacaan yang menarik sangat kurang," katanya.

Hetifah berharap gedung perpustakaan yang baru, dapat dimanfaatkan oleh anak-anak muda Samarinda dan sekitarnya.

"Nantinya perpustakaan ini akan menjadi salah satu destinasi di mana anak-anak muda bukan hanya berkunjung mencari literasi, tetapi juga berfoto dengan gedung yang sangat instagramable ini," ungkapnya.

Acara juga dirangkaikan dengan pelantikan pengurus daerah GPMB Kota Samarinda dan pencanangan Gerakan Wakaf Literatur, dilanjutkan dengan talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.