Sukses

Asal Usul dan Makna Lipa Saqbe, Kain Tenun Sutra Cantik Khas Suku Mandar Sulbar

Kain sarung sutra Mandar merupakan selongsong kain lebar yang dijahit pada kedua ujungnya sehingga dapat membentuk seperti tabung

Liputan6.com, Jakarta - Ragam suku dan budaya di Indonesia menghasilkan aneka produk kebudayaan. Salah satunya adalah kain tradisional dengan teknik tenun khas Suku Mandar Sulawesi Barat.

Diketahui, Tenun sutra Mandar diproduksi sejak abad ke-16. Kain ini dikenal memiliki kualitas halus dan tidak mudah luntur.

Sarung sutra Mandar dikenal juga dengan sebutan lipa saqbe Mandar. Kain tenun ini pertama kali dibawa masuk ke Indonesia oleh para saudagar Arab dan Gujarat di India pada abad ke-14.

Kain sarung sutra Mandar merupakan selongsong kain lebar yang dijahit pada kedua ujungnya sehingga dapat membentuk seperti tabung. Pada dasarnya, lipa saqbe Mandar memiliki dua ciri khas dalam corak atau motifnya, yakni sure’ dan bunga.

Sure’ berbentuk garis geometris sederhana yang merupakan motif klasik lipa saqbe Mandar. Sedangkan motif bunga merupakan perpanjangan dari motif sure’ dengan penambahan berbagai dekorasi, baik itu unsur flora maupun fauna.

Dari kedua motif atau corak tersebut diturunkan penamaan lain berdasarkan filosofinya dari aspek sosial, religi, dan budaya. Dirangkum dari berbagai sumber, terdapat 11 motif pada sarung sutra mandar.

Motif tersebut yakni sure’ penghulu, sure’ mara’dia, sure’ puang limboro, sure’ puang lembang, sure’ batu dadzima, sure’ padzadza, sure’ salaka, sure’ gattung layar, sure’ penja, sure’ bandera, dan sure’ beru-beru.

Sarung sutra Mandar yang memiliki corak sure’ kotak-kotak dibangun dari garis-garis lurus yang berdiri vertikal dan melintang secara horizontal. Motif ini saling berpotongan satu dengan lainnya yang memiliki makna sebagai bentuk kuat dan tegas aturan dalam masyarakat Mandar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ciri Khas

Dari aspek sosial, garis vertikal mencerminkan hubungan antara pemimpin dan rakyatnya dan horizontal mencerminkan hubungan rakyat dengan rakyat. Keunikan dari sarung sutra Mandar lainnya adalah warna yang terang atau cerah seperti warna kuning, merah, hijau, biru, hitam, cokelat, dan putih dengan desain garis geometris yang lebar.

Polanya memang terlihat sederhana, terdiri dari unsur garis lurus, zig-zag, dan lengkung. Bahan baku sarung sutra Mandar menggunakan benang sutra, benang emas, dan benang perak sebagai bahan dasar pembuatannya.

Hal ini menjadikan sarung sutra Mandar terlihat istimewa dan indah. Tidak heran jika sarung sutra Mandar merupakan salah satu produk kain sutra paling halus di nusantara.

Selain itu, sarung sutra Mandar hanya dipakai pada saat acara-acara tertentu seperti acara pernikahan, upacara adat, upacara keagamaan, atau kadang digunakan untuk Salat Jumat di masjid.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.