Sukses

Pakar UGM Bantah Obat Parasetamol Mengandung Virus Machupo yang Berbahaya

Pakar UGM menyebut kabar produk obat parasetamol 500 miligram mengandung virus Machupo tidaklah benar.

Liputan6.com, Yogyakarta - Beberapa waktu lalu ramai kabar di aplikasi WA yang menyebut, parasetamol P-500 mengandung virus berbahaya, yakni Machupo yang diketahui bisa menyebabkan demam hemoragik dapat mengakibatkan kematian. Menurut Ahli Farmasi UGM,  Endang Lukitaningsih klaim dalam produk obat parasetamol 500 miligram terdapat virus Machupo tidak benar.

"Klaim soal parasetamol mengandung virus Machupo itu salah, tidak bisa dipertanggungjawabkan," tuturnya, beberapa waktu lalu.

Endang mengatakan dasar dari pernyataannya karena ada aturan ketat yang harus dipatuhi perusahaan farmasi terkait cara produksi obat, termasuk parasetamol. Obat Parasetamol diproduksi dengan standar keamanan dan kebersihan yang cukup ketat dan harus melakukan pengecekan kualitas terhadap obat yang diproduksinya. 

Kontrol kualitas juga sudah dimulai sejak bahan datang, baik secara kimiawi maupun cemaran biologi hingga pasca produksi. Produk parasetamol telah melalui pemeriksaaan, uji keamanan dan mutu sebelum diedarkan di pasar.

"Sangat tidak mungkin selama proses produksi masih ada virusnya karena kondisi tablet juga harus betul-betul kering. Sementara virus memerlukan lingkungan lembab dan temperatur rendah untuk bertahan hidup," paparnya. 

Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia Fakultas Farmasi UGM ini mengatakan apabila ada virus yang bertahan hidup di dalam tablet, hal tersebut bisa dipastikan karena adanya kontaminasi dengan inang baik manusia maupun hewan yang terinfeksi virus Machupo.

Namun begitu, peluang kontaminasi virus dalam proses produksi obat sangat kecil karena melalui proses kontrol kualitas yang berlapis oleh perusahaan farmasi. 

"Selama proses produksi ada sampling untuk menjaga produk baik saat pencampuran, membentuk tablet  hingga setelah menjadi tablet," terangnya.  

Oleh sebab itu Endang mengimbau masyarakat untuk tidak cemas atau khawatir berlebihan mengkonsumsi obat Parasetamol ini. 

"Pasalnya, pesan berantai virus Machupo di parasetamol hanyalah hoaks dan belum ada kajian ilmiah yang membuktikan keberadaan virus Machupo dalam parasetamol," katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.