Sukses

Mengenal Teknologi WMP yang Mampu Tekan Kasus DBD di Yogyakarta

World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta mendapat apresiasi dalam layanan kesehatan menangani penyakit DBD di DIY. WMP Yogyakarta telah mengimplementasikan hasil penelitiannya ke masyarakat dan terbukti manjur dalam menangani DBD.

Liputan6.com, Yogyakarta Fasilitas Laboratorium Entomologi WMP Yogyakarta dengan implementasi teknologi Wolbachia yang dilakukan World Mosquito Program atau WMP Yogyakarta mendapat apresiasi dari Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin sebagai upaya menekan kasus dengue di Tanah Air. Implementasi teknologi yang dimaksud terutama usai tahap penelitian di 2020 lalu dan berlanjut dengan implementasi bersama Pemerintah Kabupaten Sleman dan Bantul.

"Saya datang ke WMP Yogyakarta ini dalam rangka mempelajari bagaimana caranya menurunkan kejadian demam berdarah di lingkungan kita dengan cara mengendalikan nyamuknya," tuturnya, pada Jumat 22 Juli 2022.  

Usai melihat langsung, Menteri Kesehatan Budi Gunadi menekankan pentingnya kerja sama lintas pihak dalam implementasi teknologi ini, khususnya di luar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Guna mendukung pelaksanaan program perlu keterlibatan aktif dari para pemangku, baik di tingkat Kementerian, Dinas Kesehatan, pemangku wilayah,   hingga kerjasama dengan mitra yang berkomitmen, termasuk untuk dukungan pendanaan.

 

"Kita akan cermati data kota/ kabupaten dengan beban dengue yang tinggi di Indonesia," katanya.  

Saat berkunjung ke WMP, Budi Gunadi Sadikin mendapat penjelasan dari ahli serangga WMP Yogyakarta, Warsito Tantowijoyo, terkait cara kerja bakteri Wolbachia dalam menghambat transmisi virus dengue, proses implementasi di lapangan dengan peletakan ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia, hingga kapasitas produksi telur di dalam insektarium yang didanai sepenuhnya oleh Yayasan Tahija, Jakarta.

Project Leader WMP Yogyakarta Adi Utarini, menjelaskan ke rombongan Menteri Kesehatan soal keberhasilan implementasi teknologi Wolbachia di Kota Yogyakarta, proses implementasi bersama Kabupaten Sleman dan Bantul saat ini, serta kontribusinya dalam mendukung strategi nasional penanggulangan dengue 2021-2025 di Indonesia.

"Teknologi Wolbachia memiliki efikasi yang tinggi dalam menurunkan kasus dengue yaitu sebesar 77% dan menurunkan tingkat raw at inap rumah sakit sebesar 86 persen," jelasnya. 

Adi Utarini mengatakan teknologi ini telah mendapat rekomendasi dari VCAG (Vector Control Advisory group) WHO untuk implementasi teknologi yang telah terbukti efikasinya. Ia berharap ke depannya teknologi Wolbachia bisa diimplementasikan di luar Yogyakarta sehingga dapat membantu menurunkan kasus dengue secara signifikan.

Utarini mengatakan jika saat ini haknya dengan Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM juga tengah mengadakan pelatihan dan magang ACTIVATE bagi 8 kota-kabupaten. Kegiatan itu diselenggarakan oleh Pusat Kedokteran Tropis FKKMK UGM pertimbangan dalam implementasi teknologi ini di  wilayah prioritas di Indonesia. 

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.