Sukses

Transformasi Kopi Meneer Khas Lereng Merapi yang Diburu Masyarakat Dunia

Kopi yang juga disebut kopi meneer ini kini menjadi salah satu biji kopi yang diminati dalam pasar kopi dalam negeri maupun luar negeri.

Liputan6.com, Yogyakarta - Gunung Merapi memiliki keindahan alam pegunungan yang luar biasa. Selain itu, lereng Merapi juga dianugerahi lahan yang subur.  Tidak mengherankan apabila tanah lereng Gunung Merapi dapat menghasilkan aneka hasil bumi, salah satunya adalah kopi.

Lereng Gunung Merapi juga memiliki biji kopi yang memiliki cita rasa ciri khas tersendiri. Dikutip dari berbagai sumber,salah satu biji kopi dari lereng Gunung Merapi adalah kopi robusta merapi. Kopi yang juga disebut kopi meneer ini kini menjadi salah satu biji kopi yang diminati dalam pasar kopi dalam negeri maupun luar negeri.

Konon, nama kopi meneer memang sudah ada sejak zaman penjajahan. Namun, pada tahun 1990-an, kopi ini sudah tidak dibudidayakan di lereng Merapi.

Kopi meneer tidak mampu bersaing dengan kopi robusta lainnya, lantaran biji kopinya yang kecil. Setelah mengubah ukuran biji kopi menjadi lebih besar, kopi  robusta Merapi akhirnya bangkit kembali pada tahun 1992.

Berubahnya ukuran biji kopi tersebut, berkat usaha para petani kopi yang jungkir balik menanam kopi dan efek erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta pada 2010 silam. Kopi robusta merapi memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki kopi lainnya.

Karakteristik kopi yang bening, disebut dapat membuat siapa pun yang meminum kopi ini bakal merasakan kenikmatannya, yaitu keaslian dari cita rasa biji kopi robusta. Seduhan kopi robusta merapi memang tidak berwarna hitam pekat.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanah Vulkanik

Cita rasa yang dihasilkan dari kopi robusta merapi tetap sedap, halus dan ringan meski tidak berwarna hitam pekat lantaran 90 persen media penanamannya adalah tanah yang berasal dari tanah vulkanik Gunung Merapi.

Sisa material vulkanik yang subur yang membuat tanah Merapi cocok untuk ditanam kopi robusta, terutama pada pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.

Jenis kopi robusta yang dihasilkan pun cukup murni tanpa ada tambahan bahan apa pun. Masyarakat setempat juga memiliki cara unik untuk menikmati kopi khas Merapi ini.

Selain gula pasir, masyarakat setempat lebih sering mencampurkan kopi tersebut dengan gula aren atau gula jawa. Kopi robusta merapi juga diketahui memiliki banyak manfaat, seperti mencegah depresi dan meningkatkan metabolisme tubuh.

Kopi robusta merapi pernah menyabet beberapa penghargaan serta sudah berstandar SNI. Hingga kini, kopi robusta Merapi menjadi oleh-oleh khas Yogyakarta dan sebagai primadona di dunia.

Penulis: Tifani

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.