Sukses

Harapan Ibnu Sina Jadikan Banjarmasin Pintu Gerbang Ibu Kota Negara Baru

Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, kotanya bisa menjadi 'pintu gerbang' ibu kota negara di Kalimantan Timur.

Liputan6.com, Banjarmasin - Terkait realisasi pembangunan ibu kota negara baru, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, kotanya bisa menjadi 'pintu gerbang' ibu kota negara di Kalimantan Timur. 

Kota berjuluk "Seribu Sungai" itu, katanya, sangat strategis karena letaknya yang berada di tengah-tengah Indonesia. Mengingat selama ini secara tradisional, kata Ibnu Sina, antara Pulau Kalimantan dan Pulau Jawa yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk paling banyak di Indonesia. Paling dekat dengan Pulau Jawa itu adalah Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan.

"Itu memang sudah jalur tradisional sejak lama, Surabaya-Banjarmasin, Semarang-Banjarmasin, bahkan sampai sekarang," katanya.

Pemkot Banjarmasin saat ini tengah menyesuaikan kondisi itu agar tetap terjaga, bahkan visi dan misi yang sudah dituangkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang menyebut Banjarmasin Kota Sungai Pintu Gerbang Kalimantan 2025.

"Jadi keinginan kita, kota kita ini juga sebagai pintu gerbang Indonesia Timur setelah Makassar, selain jadi pintu gerbang ibu kota negara baru," tuturnya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Titik Sumbu Indonesia

Ibnu Sina juga mengatakan, jika dilipat kiri kanan dan atas bawah, titik sumbu Indonesia ada di Pulau Kalimantan, dan jika diamati lebih dekat, posisinya di Kalimantan Selatan, Banjarmasin.

Secara sumber daya manusia, kata Ibnu Sina, Banjarmasin pada umumnya banyak memiliki SDM yang mumpuni, sebab orang suku Banjar itu jika tidak di bidang pendidikan, mereka pedagang tangguh.

"Saya pernah menulis buku itu migrasi orang Banjar di Nusantara, bahkan jumlahnya 2-3 juta di luar itu tersebar. Artinya secara SDM orang Banjar penduduk asli Kalsel ini bisa diandalkan," katanya.

Ia pun berharap, dengan upaya perbaikan infrastruktur baik di darat dan di sungai, karena pembangunan di Banjarmasin ini berbasis sungai, sungai jadi beranda terdepan, kota ini juga sebagai kota perdagangan dan jasa, akan bisa diandalkan untuk jadi pintu gerbang ibu kota negara baru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.