Sukses

UNHCR Angkat Bicara Soal Pengungsi Afghanistan di Medan Nekat Bakar Diri

Perwakilan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) angkat bicara soal pengungsi Afghanistan yang bakar diri di depan kantor mereka, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Liputan6.com, Medan Perwakilan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) angkat bicara soal pengungsi Afghanistan yang bakar diri di depan kantor mereka, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Communications Associate UNHCR Indonesia, Dwi Prafitria mengatakan, mereka prihatin dengan insiden yang terjadi. Pengungsi Afghanistan yang nekat bakar diri tersebut akan mendapat perawatan maksimal.

"Staf sedang melakukan koordinasi di lapangan dengan semua pihak terkait, serta memastikan agar situasi dapat diatasi," ucapnya, Selasa (30/11/2021).

Sebelumnya aksi nekat bakar diri dilakukan oleh seorang pengungsi Afghanistan berinisial AS. Koordinator Pengungsi Afghanistan di Kota Medan, Muhammad Juma mengatakan, sebelum melakukan aksinya, AS sudah menyiramkan minyak ke seluruh tubuhnya.

"Dia siramkan minyak ke badan dan bawa dua mancis. Sempat ditangkap, tapi tidak berhasil. Akhirnya dia bakar diri," kata Juma.

Sesaat api membakar tubuh AS, petugas keamanan yang berada di depan Kantor UNHCR langsung memadamkan api dengan alat pemadam yang berada di gedung. Akibat berbuatan nekat, pengungsi Afhganistan tersebut mengalami luka bakar pada tubuhnya.

"Api dipadamkan sama sekuriti dengan alat pemadam api. Kondisinya sekarang 70 persen luka bakar, sudah dibawa ke rumah sakit. Kondisinya sadar," Juma menerangkan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Nekat Bakar Diri

Diungkapkan Juma, alasan AS nekat melakukan aksi bakar diri karena depresi dan stres. Sebab, sampai saat ini mereka tidak mendapatkan kejelasan tentang masa depan untuk diberangkatkan ke negara ketiga.

"Stres dan depresi karena hidup lama di Indonesia. Selama lima tahun tak ada kejelasan," ucapnya.

Diakui Juma, AS sudah sering meminta kepada UNHCR dan Organisasi Migrasi Internasional (IOM) agar memperhatikan nasib mereka selaku para pengungsi Afghanistan. Namun, sampai saat ini, harapan mereka tak menemui titik terang.

"Iya, bolak balik dia minta sama IOM dan UNHCR untuk diperhatikan. Tapi tidak ada. Mungkin itu, jadinya dia nekat membakar diri," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.