Sukses

Dinkes Sulsel Akui Kesulitan Ajak Warga Pedesaan Ikuti Vaksinasi Covid-19

Plt Kadinkes Provinsi Sulsel, dr Arman Bausat mengaku kesulitan ajak warga pedesaan ikuti Vaksinasi Covid-19 karena mereka mudah termakan hoaks dan tingkat pendidikannya rendah.

Liputan6.com, Makassar - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, dr Arman Bausat mengaku capaian vaksinasi Covid-19 untuk wilayah Sulawesi Selatan masih sangat rendah. Berdasarkan data pada 17 Oktober 2021, jumlah warga Sulawesi Selatan yang telah menjalani vaksinasi baru 2.593.248 jiwa atau 36,74 persen.

"Capaian kita sekarang itu kan sudah 36 (persen) lebih untuk dosis lengkap satu dan dua. Untuk dosis dua baru sekitar 23 persen lebih capaiannya. Artinya masih cukup jauh dari yang kita harapkan," kata Arman di Aula Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Senin (18/10/2021).

 

Direktur Utama RSKD Dadi Makassar itu menjelaskan bahwa pihaknya mengalami kesulitan untuk mengejar target capaian vaksinasi di wilayah Sulawesi Selatan. Hal itu disebabkan enggannya masyarakat pedesaan untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19. 

"Yang kesulitan sekarang ini kan kalau di kota gampang kita dapatkan sasaran. Perkotaan di Kota Makassar maupun di perkotaan kabupaten kan gampang. Yang sulit itu dicapai sekarang yang di pedesaan-pedesaan yang dipinggiran dimana disitulah jumlah penduduk Sulawesi Selatan terbanyak," ucapnya.

Arman menuturkan ada beberapa hal yang menjadi penyebab enggannya warga di pedesaan untuk mengikuti program vaksinasi. Salah satunya adalah rendahnya tingkat pendidikan warga pedesaan sehingga mereka lebih mudah termakan berita hoaks tentang vaksinasi Covid-19.

"Orang (di pedesaan) yang level pendidikannya rendah pasti hoaks begini langsung dicerna dan langsung menyebar dengan cepat, beda dengan orang di kota yang pendidikannya lebih bagus," ujar dia.

Selain itu, rendahnya literasi warga pedesaan tentang manfaat program vaksinasi Covid-19 juga menjadi penyebab lain mengapa warga di pedesaan umumnya enggan untuk mengikuti program vaksinasi yang canangkan oleh pemerintah.

"Memang mungkin masyarakat (pedesaan) sudah terlanjur memang ada yang merasa tidak ada manfaatnya dari awal vaksinasi Covid-19 sampai sekarang, apalagi jika mereka tidak pernah terkena Covid-19 terutama yang di pinggiran pedesaan," Arman melanjutkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Libatkan Ibu-Ibu PKK hingga TNI Polri

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan pun tidak tinggal diam atas fenomena tersebut. Arman mengaku telah menyiapkan sejumlah program agar target vaksinasi di Sulawesi Selatan bisa tercapai.

"Kita upayakan terus karena di akhir tahun kalau kita bisa capai 50 persen, agak sulit kalau kita tidak betul-betul berusaha," jelasnya.

Salah satu program yang dimaksud adalah dengan memanfaatkan Tim Penggerak PKK di setiap wilayah untuk melakukan langkah persuasif agar warga pedesaan mau mengikuti program vaksinasi. Apalagi para pengurus PKK terstruktur secara merata dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat desa.

"Makanya berbagai upaya telah dilakukan contohnya kemarin kita menggiatkan semua PKK. Dimana PKK mengkordinir semua kabupaten-kota sampai di PKK desa untuk mencari sasaran (vaksinasi)," ujarnya.

Selain itu, lanjut Arman, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan juga akan kembali melibatkan personel TNI dan Polri agar melakukan langkah-langkah sugesti kepada warga di pedesaan agar mau mengikuti vaksinasi Covid-19.

"Itu sudah tercapai tapi masih tetap agak rendah. Jadi mungkin ke depan ini kita akan melibatkan juga TNI Polri untuk sedikit lebih mensugesti masyarakat untuk bisa divaksin," tuturnya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.