Sukses

Teh Kelor Moreng Bali, Filosofi Sehat dari Sekantung Teh

Kelor (The Magic Tree), hadir dalam rupa teh celup. Berlabel dagang Teh Kelor Moreng Bali kini siap bersaing untuk menghadirkan filosofi sehat dari sekantung teh.

Liputan6.com, Jakarta - Teh Kelor Moreng Bali, merupakan produk teranyar yang dihasilkan I Kadek Iwantara dan istri. Tak berhenti sampai olahan bubur Moreng, kini mereka berinovasi dengan mengolah kelor menjadi teh. Khas smooky flavor (rasa berasap) membuat teh ini tampil beda.

Di awal kemunculannya sekitar Februari tahun 2020 teh ini diberi label dagang Moringa Tea. Namun, mereka putuskan mengubahnya menjadi Teh Kelor Moreng Bali sekitar awal 2021.

Bukan tanpa tujuan, penggantian nama tersebut guna melekatkan imaji pelanggan bahwa Moreng Bali tampil dalam beragam varian panganan yaitu bubur moreng dan teh herbal.

“Saya bercita-cita kelak Teh Kelor Moreng ini dipinang pelancong sebagai buah tangan khas Bali,” ucapnya saat wawancara dengan Health Liputan6.com, Kamis (30/09/21).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Awal Mula Proses Teh Kelor

Produk teh ini melalui proses berulang. Tahap pengeringan kerap kali berujung gagal. Dari yang hanya mengandalkan matahari sampai pengeringan yang memadukan proses pengovenan.

Beberapa kali trial eror dilaluinya sampai betul-betul menemukan standar kekeringan yang tepat untuk teh tersebut. Tak berhenti sampai proses pengeringan, proses berlanjut ke tahap pengemasan (packaging).

Gerilya mencari pemasok (supplier) yang mempunyai standar foodgrade khusus untuk membuat kantong teh, hingga membuat desain kemasan. Tahapan yang Iwan anggap krusial demi menciptakan kesan baik di hati para konsumennya.

3 dari 6 halaman

Manfaat dan Testimoni Konsumen Teh Kelor Moreng Bali

The magic tree ini memiliki ragam manfaat. Beberapa pelanggan menceritakan pengalamannya selama mengonsumsi. Ada yang menyebut tekanan darahnya menjadi normal, keluhan kesemutan saat bangun tidur berkurang, memperlancar proses detosifikasi dan turut menjaga imunitas tubuh di masa pendemi seperti saat ini.

“Setelah minum teh ini, saya mengalami diare, feses encer. Tapi, beberapa saat setelahnya tubuh terasa enakan terutama kondisi perut. Sepertinya terjadi proses detoks, Pak,” kata Chef Agung Arnawa, konsumen teh kelor melalui pesan singkat pada Iwan.

Lain halnya dengan pendapat Agung Bawartha seorang Tea Mixologist dan pemenang Dilmah Tea Mixology tingkat dunia yang mengakui taste Teh Kelor Moreng milik Iwan berada di Premium Class.

Premium class tea ini, Wan. Saya campur sereh jadi makin mantap,” katanya melalui pesan tertulis pada Iwan seraya memuji produk Moreng.

Ada lagi Ibu Dwik Septiari yang merasa kondisi gula darah Ibu Mertuanya kian stabil setelah rutin mengonsumsi teh kelor milik Iwan. Senada dengan Ibu Ayu Karang yang meyakini Ibu Mertuanya tak pernah mengeluhkan sakit pada kakinya setelah rajin meminum teh kelor.

4 dari 6 halaman

Kendala Pemasaran Produk

Mengingat produk ini masih dalam skala kecil atau rumahan, membuat Iwan dan Lisa belum berani memasarkannya ke cakupan yang lebih luas seperti marketplace. Sementara ini mereka mempromosikan melalui akun media sosial dan door to door.

Berkenaan dengan hal ini Iwan dan Istri berharap bisa mendapatkan bantuan dari pihak terkait seperti Dinas Perdagangan. Umkm sepertinya memerlukan binaan mulai dari cara memproduksi, pengemasan yang efektif agar bisa menghasilkan produk lebih banyak dengan kualitas yang tetap terjaga.

Hal ini senada dengan harapannya agar Teh Kelor menjadi pilihan buah tangan dari dalam hingga ke pulau seberang.

Sertifikasi Halal

Untuk mempersiapkan promosi ke pasar yang lebih luas, produk Teh Kelor Moreng Bali ini sudah tersertifikasi halal oleh MUI.

5 dari 6 halaman

Langkah Inovasi Si Pemilik

Terpikir oleh Iwan untuk menyajikannya dalam bentuk cold drink. Pendekatan ini akan membuat Teh Kelor miliknya bisa merambahi lidah anak milenial yang cenderung menyukai penyajian dingin dan segar. Iwan kemudian menamainya Es Teh Moreng Bali.

6 dari 6 halaman

Filosofi Kemasan & Visi Mis Teh Kelor Moreng Bali

Kemasan Teh Kelor Moreng Bali memakai konsep TriangleTri Hita Karana” Jika disatukan bisa bertransformasi menjadi prisma, dari kecil hingga besar dan berputar. Melambangkan usahanya yang terus berkembang dan berputar tanpa henti.

Visi dan Misi Produk Teh Kelor Moreng Bali

Visi

"Menjadikan Moreng Bali bagai Pohon Kelor" yang dapat tumbuh cepat walaupun berada di tempat kering, yang juga berarti berkembangnya bisnis dalam kondisi apa pun (business grow fast), memiliki banyak cabang (become worldwide franchise), jika rantingnya dipotong atau patah maka akan tumbuh lebih banyak cabang di ranting yang patah itu (spirit never give up), dari akar, batang, kulit, daun, biji dan buah kelor semua bermanfaat bagi makhluk hidup (Serve the world with kindness, charity and giving)

Misi

“Menjadikan produk-produk Moreng Bali laiknya Panca Pandawa”

NAKULA - Berpenampilan menarik, diibaratkan kemasan (packaging) yang menarik.

SADEWA - Berilmu tinggi, cerdas (educated)

ARJUNA - Tepat sasaran (targeted market segments)

BIMA - Kuat (menyembuhkan beragam penyakit dan memecahkan masalah)

YUDISTIRA - Bijaksana dan mengayomi (diterima di seluruh lapisan masyarakat)

 

“Mereka yang membawa pulang Teh Kelor Moreng Bali, tidak hanya membawa manfaat kesehatan, namun turut membersamai filosofi kuat di dalamnya,” Iwan memungkasnya dengan optimis.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.