Sukses

Di Balik Pemberian Nama Gajah Kaesang dan Dodo di Riau

BBKSDA Riau menceritakan pemberian nama Gajah Kaesang dan Gajah Dodo berdasarkan situasi dan tingkah laku gajah saat evakuasi ke Taman Nasional Tesso Nilo.

Liputan6.com, Pekanbaru - Gajah Kaesang dan Gajah Dodo kini punya tempat tinggal baru di Taman Nasional Tesso Nilo. Sebelumnya, dua gajah sumatra remaja itu terancam keberlangsungan hidupnya di kawasan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu.

Pemberian nama Kaesang dan Dodo menarik perhatian karena sekilas nama itu mirip dengan anak dan petinggi di negeri ini. Namun, pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyatakan pemberian nama itu berdasarkan proses evakuasi dan translokasi.

Kepala Bidang Ilmu BBKSDA Riau Andre Hansen Siregar menyebut gajah berumur 10 tahun diberi nama Kaesang karena sifatnya, yaitu kuat dan emosional ketika tiga gajah jinak dikerahkan dan puluhan orang ikut proses evakuasi.

"Bahkan Gajah Kaesang sempat menyerang kawan-kawan di lokasi saat akan dilepas ke lokasi baru," kata Andre, Senin siang, 23 Agustus 2021.

Untung saja, sambung Andre, Gajah Kaesang tidak dapat menjangkau pawang gajah jinak atau mahout karena sudah terikat tali.

Awalnya, Gajah Kaesang akan diberi nama Gito. Hal ini merujuk pada nama kepala seksi di BBKSDA Riau yang hampir sebulan sudah menangani konflik dua gajah liar itu dengan masyarakat setempat.

"Namun pak Gito tidak pede sehingga dipilihlah nama Kaesang yang dalam bahasa Vietnam artinya cerah, kemudian tangguh, kuat dan sedikit emosional saat evakuasi," jelas Andre.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pencerahan Konservasi

Di sisi lain, arti cerah juga berkaitan erat dengan pemindahan gajah ini ke lokasi lain yang lebih bersahabat. Harapannya bisa memberi pencerahan kepada konservasi gajah di dunia.

"Khususnya masyarakat Riau yang kadang lupa bahwa satwa butuh tempat hidup juga seperti manusia sebagai sesama ciptaan Tuhan," ucap Andre.

Terkait pemberian nama gajah lainnya, Dodo, Andre menyebut merujuk pada mahout atau pawang gajah jinak yang berusaha menaklukkan gajah liar lainnya yang berumur 6 tahun. Nama mahout itu adalah Widodo.

Sama dengan mahout Widodo, gajah Dodo begitu lincah. Gajah Dodo ini juga lincah, memiliki keberanian dan kuat sehingga evakuasinya ke truk cukup lama dibanding Gajah Kaesang.

"Kemudian, Widodo ini juga lincah menghadapi gajah liar dan mengerahkan mahout lainnya di lapangan saat evakuasi," jelas Andre.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.